Jakarta, CNN Indonesia -- Benarkah merayakan hari Kartini tidak melulu harus berkebaya dan berdandan ala perempuan Jawa? Hari Kartini merupakan perayaan yang dilakukan untuk mengingatkan kembali perjuangan RA Kartini dalam meraih kesamaan hak, untuk menjalankan pendidikan setinggi mungkin.
Dahulu kala, banyak perempuan tidak berkesempatan untuk bersekolah. Kondisi tersebut membuat Kartini prihatin dan banyak mengungkapkan protesnya dalam bentuk tulisan.
Kartini merupakan perempuan yang berasal dari keluarga priyayi atau keluarga bangsawan Jawa. Ayahnya adalah seorang bupati Jepara, keberuntungan tersebut membuat Kartini berkesempatan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Beranjak remaja, di usia 12 tahun Kartini berhenti sekolah dan mulai dipingit.
Saat dipingit itulah, Kartini banyak membaca surat kabar. Kartini juga menulis surat untuk sahabatsahabatnya dan mencurahkan apa yang ia pikirkan. Suratsurat tersebut ditulis tangan oleh Kartini dalam bahasa Belanda.
Menurut catatan sejarah, surat tersebut dikirimkan kepada Estella H. Zeehandelaar, Nyonya OvinkSoer, Nyonya R.M. AbendanonMandri, Tuan Prof. Dr. G.K. Anton, Nyonya Hilda G. de Booij, dan Nyonya van Kol.
Surat-surat tersebut kemudian di bukukan dan diberi judul Door Duistemis Tot Licht. Buku tersebut telah diterjemahkan oleh seorang sastrawan melayu bernama Armijin Pane. Buku tersebut kini dikenal dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Tulisan-tulisan Kartini merupakan buah pikiranya tentang emansipasi perempuan. Kartini sangat jelas menuliskan bahwa kesamaan pendidikan bagi perempuan sangat penting bagi keberlangsungan bangsa. Kartini percaya untuk menghasilkan bangsa yang cerdas diperlukan banyak perempuan (ibu) yang cerdas pula.
"Hukum dan Pendidikan hanya milik lakilaki belaka" protes Kartini dalam suratnya. Surat-surat tersebut menunjukan Kartini adalah pribadi yang peka terhadap keadaan lingkungan dan sosial.
Tulisan yang membuka pikiran perempuan tersebut, menghantarkan perempuan modern berpeluang untuk sekolah dan berkarir setinggi mungkin.
Semangat terus belajar adalah garis besar dalam pesan Kartini untuk seluruh Perempuan. Merayakan hari Kartini dengan menirukan gaya busananya boleh-boleh saja, tetapi esensi perjuangan Kartini sesungguhnya adalah ingin membawa kaumnya dapat belajar dan berkesempatan lebih luas. Lebih dari sekedar berkebaya dan fashoin show.
Cara terbaik merayakan hari kelahirannya adalah meneruskan semangat Kartini, yaitu rajin belajar dan meraih prestasi setinggi mungkin.
(rkh/rkh)