Sumenep, CNN Indonesia -- Pondok Pesantren Al-In’am di Desa Banjar Timur, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar serangkaian lomba dalam rangka merayakan Haflatul Imtihan ke-40 pondok pesantren ini. Kegiatan lomba dimulai sejak 23 Mei dan hingga puncak acara berupa karnaval dan pengajian akbar pada 30 Mei 2016.
Haflatul Imtihan melibatkan civitas akademika Pondok Pesantren Al-In’am sejak hari pertama digelar lomba. Mulai dari tingkat pos Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) sampai pada tingkat sekolah menengah atas pesantren (SMA-P). Para siswa atau santri mengikuti berbagai lomba dengan antusias dan para guru yang menjadi juri dan panitia Haflatul Imtihan berupaya keras dan profesional agar acara ini sukses. Hingga pada hari terakhir lomba (29/5), para santri tak kenal lelah untuk memperebutkan piala penghargaan dari berbagai macam lomba yang mereka ikuti.
Lomba itu sendiri di antaranya meliputi lomba Tartil Al-Quran, baca Shalawat, baca kitab, debat ilmiah, pidato (Bahasa Indonesia/Inggris/Arab), baca puisi, dan banyak lagi. Tak ketinggalan, diadakan pula lomba di bidang olahraga. Mulai dari lomba tarik-tambang, futsal antar kelas, pukul periuk, hingga lomba bulu tangkis.
Salah satu panita pengawas Haflatul Imtihan, Adi Kusno (30) mengatakan, “Lomba ini diadakan selain untuk menyemarakkan Haflatul Imtihan, juga dalam rangka meningkatkan potensi dan kreativitas para siswa. Serta menjadi hiburan tersendiri bagi mereka setelah hampir setahun penuh belajar di sekolah. Ini juga menjadi awal liburan yang inspiratif bagi para santri sebelum nanti masuk lagi ke tingkat pendidikan jenjang berikutnya atau naik kelas.”
Lebih lanjut, petugas Tata Usaha SMA-P ini menegaskan bahwa Haflatul Imtihan menjadi momentum silaturahmi antara yayasan pondok pesantren, para guru, dan perangkat sekolah dengan wali santri. Selain itu, Haflatul Imtihan juga menjadi semacam hiburan bagi masyarakat setempat terutama pada saat acara karnaval santri yang diarak di sepanjang jalan raya kecamatan di depan sekolah.
Hasan Albanna (29), salah seorang Alunmi Pondok Pesantren Al-In’am yang diminta menjadi juri lomba debat oleh panitia Haflatul Imtihan mengatakan, “Sudah sejak saya sekolah di Al-In’am, Haflatul Imtihan selalu ada dan pasti menyenangkan untuk para santri.”
Izzallana Camelia (13), mengungkapkan kesenangannya dalam mengikuti berbagai lomba. “Saya mengikuti beberapa lomba dan sangat tidak sabar ingin mengetahui apa saya menang,” kata salah seorang santriwati kelas V Madrasah Ibtidaiyah ini sambil tersenyum.
Haflatul Imtihan—yang pada umumnya selalu dilaksanakan di sekolah-sekolah berbaris keislaman (pondok pesantren)—di Pondok Pesantren Al-In’am, masih akan menyelenggarakan acara puncak besok pada Senin, 30 Mei 2016. Acara ini meliputi karnaval para santri dari semua jenjang pendidikan pada siang hari dan Pengajian Umum Keagamaan pada malam harinya.
(ded/ded)