Tidak Ada Alasan Apapun untuk Bullying

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2016 15:02 WIB
Sistem masyarakat harus mengajarkan bullying adalah hal buruk, sama seperti kriminal.
Ilustrasi (Thinkstock/BananaStock)
Jakarta Selatan, CNN Indonesia -- Korban bullying biasanya ada ciri khasnya. Terlihat lemah, kurang percaya diri, postur tubuh kecil, tidak bisa bersosialisasi. Ini adalah beberapa tanda sikap awal anak yang biasa di-bully.

Pem-bully tidak sembarang mem-bully, tapi memilih korban.

Begitu paparan ibu Elizabeth Santosa, salah satu narasumber pada acara community gathering Brunch at Newsroom bersama CNN Indonesia Student dengan tema “Melindungi Anak dari Cyber Bullying” di kantor CNNIndonesia.com, Selasa (31/5).

Mengantisipasi hal itu, lanjut psikolog ini, kita sebagai orangtua atau guru bisa mengurangi peluang bullying dengan mengajarkan anak bersikap tidak membuka peluang bullying, dengan membangun self esteem, dan lain-lain.

Saya tercenung mendengar penjelasan tersebut. Setuju sepenuhnya, sebenarnya.

Tapi, tetap ada yang membuat miris. Apakah anak yang terlahir berpostur kecil, karakter unik, sedikit berbeda dari temannya, harus bersiap diri menerima bullying? Apakah mereka yang harus berubah?

Apalagi di masyarakat mereka dihakimi: “Korbannya juga salah sih, lemah, engga bisa berteman, atau engga mampu melawan, dan lain-lain. Harus mau mengadu dong, lawan, dan lain-lain.”

Menurut saya, TIDAK BOLEH ada alasan untuk bullying. Sekali lagi, tidak ada alasan apa pun untuk bullying

Bagaimanapun kondisi lemah si anak, dia tidak boleh disalahkan bila menerima perlakukan bullying! Mereka layak menjalani kehidupan sesuai karakter dan kenyamanan yang mereka pilih.

Pem-bully yang harus disalahkan sepenuhnya dan harus menerima konsekuensi. Sistem masyarakat harus mengajarkan bullying adalah hal buruk, sama seperti kriminal.

Tidak boleh ada bullying, walaupun ada orang yang lemah atau sangat 'pantas' di-bully. Karena semua manusia adalah unik dan tidak ada yang berhak menekan kehidupannya. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER