Grand Rapids, CNN Indonesia -- Lebaran di Indonesia identik dengan mudik, ramainya takbiran dan karnaval satu malam sebelum lebaran, ketupat, takbiran bergema di mana-mana serta meriahnya kembang api. Lalu bagaimana rasanya berlebaran di Amerika, negara di mana Islam menjadi minoritas? Inilah kisahku berlebaran di Amerika Serikat.
Aku adalah
Exchange Student dari Rotary Youth Exchange Program yang ditempatkan di Michigan – USA. Aku siswa SMAN 5 Surabaya kelas XII yang cuti 1 tahun, meninggalkan kotaku akhir Agustus 2015 dan sampai pertengahan Juli 2016 aku berada di Michigan, USA.
Bicara tentang mudik.. Aku memang tidak bisa pulang kampung ke Indonesia karena aku akan menghadiri Central State Rotary Youth Exchange akhir minggu ini yang dihadiri oleh lebih dari 10 negara bagian di USA dan Kanada. Konferensi luar biasa, yang akan mempertemukanku dengan banyak teman sebaya dari berbagai negara di dunia.
Mudik versiku kali ini adalah aku pergi dari rumah
host family di Traverse City untuk ke Grand Rapids mencari masjid. Ya.. di kotaku tidak ada masjid. Aku ingin merasakan berbuka puasa di masjid, salat Isya dan Tarawih berjamaah. Di Michigan aku berpuasa 17,5 jam. Sensasi berkumpul bersama kaum muslim akhirnya aku nikmati.
Berbuka puasa pukul 21.00, salat Isya pukul 23.00 dan salat Tarawih pukul 01.00. Seru.. Aku berkumpul dengan muslim berbagai macam
background dan negara. Kemudian mendengarkan kotbah dengan bahasa Inggris bercampur bahasa Arab. Khatib memberikan khotbah dengan banyak kata ‘Masya Allah’ dan jamaah mengikutinya dengan mengucapkan ‘Masya Allah”. Aku ikut aja deh, In Shaa Allah ridho..
Kembali ke topik mudik. 2,5 jam perjalanan dari Traverse City ke Grand Rapids jalannya ramai sekali. Memang tidak seramai rute Surabaya – Semarang yang biasanya aku tempuh setiap mudik bersama keluargaku, tapi aku senang bisa ikut macet-macetan, serasa mudik seperti lebaran.
Kenapa ramai? Tempatku tinggal Traverse City adalah tempat tujuan wisata. Berhubung di minggu itu ada Cherry Festival dan perayaan 4th of July yang merupakan hari kemerdekaan Amerika atau Independence Day, jadi ramai deh kotaku.
Perayaan 4th of July sangat identik dengan kembang api. Aku tetap melihat kembang api sebagaimana ritual rutin yang aku lakukan dengan keluargaku karena lebaran tahun ini jatuh pada 6 Juli 2016 yang berdekatan dengan 4th of July. Hore.. aku bisa nebeng melihat pesta kembang api. Suasana lebaran dan pernak pernik penyertanya bisa tetap aku rasakan. Alhamdulilah, berkah Ramadan..
Suasana hari H Lebaran jauh berbeda dengan di Indonesia, berbeda 180 derajat. Acaranya tidak terlalu pagi, jadi masih bisa ‘mbangkong’, dimulai jam 08.30. Waktu takbiran hanya 30 menit kemudian salat Ied dimulai jam 09.00.
Aku sudah berangkat pagi-pagi dari rumah. Eh ternyata alamat yang diberikan ke orang yang nganterin aku tidak valid. Kata Imamnya sih tempatnya bisa menampung kurang lebih 4000 orang. Satu jam kita keliling-keliling tapi tetap saja ga ketemu. Karena aku rasa waktu sholat Ied sudah selesai, kita pun memutuskan untuk sarapan di IHOP (International House of Pancake). Ketika di Indonesia berlebaran pakai rendang, ketupat, opor, dan kawan-kawannya, aku pun berlebaran dengan pancake. Hehehe..
Saat kita sarapan di IHOP tiba-tiba banyak orang muslim datang kesana. Kita pun berfikir pasti tempat shalatnya di daerah sini. Kita pun bertanya ke salah satu orang dan ternyata tempat shalat Ied di dekat IHOP. Alamat yang diberikan ternyata tidak sesuai. Selesai sarapan kita pun ke bangunan tempat shalat Ied. Ternyata bangunannya merupakan kantor. Namun memang acaranya sudah berakhir jadi tidak ada aktivitas lagi.
Bagiku, lebaran merupakan awal sekaligus akhir. Merupakan suatu babak baru di mana aku akan mengakhiri masa pertukaran pelajarku di Amerika Serikat. Memulai lembaran baru di hari yang suci menurut agama yang aku anut di negara adi daya memberikan makna khusus bagiku. Mendorong aku menjadi manusia yang lebih kuat, lebih baik dan bijak serta lebih berguna bagi keluargaku, orang-orang yang mencintaiku dan lingkunganku. In Shaa Allah..
Saat aku datang ke Amerika Serikat pada Agustus 2015, aku membuat video yang bertajuk ‘USA-Im Coming”. Sekarang saat aku akan meninggalkan negara ini aku sedang bersiap membuat buku ‘Kisahku sebagai Exchange Student’.
Semua artikel yang aku tulis dan dimuat di beberapa media internasional dan nasional termasuk CNN Indonesia serta suratku untuk Bapak Presiden Republik Indonesia terangkum dalam buku ini. Aku harap ini bisa memberi gambaran tentang bagaimana kehidupanku sebagai Exchange Student di Michigan - USA selama 1 tahun.
Memberikan inspirasi dan semangat, bagi teman-teman yang berniat berpetualang dan mengeksplorasi semua kemampuan di luar negeri dan jauh dari orang tua, kenyamanan Indonesia. Aku yakin dengan semua bekal ilmu, talenta, kreativitas, keuletan, dan perilaku santun ciri khas bangsa yang dikelola dan diracik dengan cerdas kalian akan jadi siswa Indonesia yang tegak sejajar dengan siswa lain dari seluruh negara di dunia. Semoga..
“Indonesia.. I’m Coming Home”
Michigan – USA, 6 Juli 2016,
Alma Putri Dhiafira
(ded/ded)