Jakarta, CNN Indonesia -- Secara global, sebanyak 2,8 miliar orang tinggal di daerah yang mengalami kesulitan air. Mereka tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dasar setiap harinya. Angka penduduk yang akan mengalami kesulitan diperkirakan akan meningkat menjadi 4 miliar pada tahun 2025.
Permintaan konsumen akan air telah berlipat ganda sejak tahun 1950 dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat lagi pada tahun 2030. Namun, untuk beberapa daerah, kekeringan semakin sering terjadi dan akses ke pasokan air yang sudah langka semakin langka.
Terbatasnya akses terhadap air bersih berarti kita menghabiskan 200 juta jam sehari menggunakan sumber daya alam yang paling berharga di dunia. Agar bumi semakin membaik, kita harus mulai membuat perubahan kecil di rumah sendiri sehingga setiap tetes air sangat berarti.
Meski air menutupi 70 persen permukaan bumi, tetapi air yang bersih dan dapat dikonsumsi manusia hanya 3 persen. Sekalipun kamu hidup di daerah dengan curah hujan tinggi, untuk dapat memanfaatkan air masih dibutuhkan energi untuk memproses, memompa, memanaskan, memompa ulang, dan memprosesnya lagi.
Untungnya, ada sejumlah cara untuk menghemat air bagi setiap orang. Mulai dari para pecinta kebersihan hingga para konservasionis yang menggalakkan toilet kompos. Rata-rata rumah tangga dengan empat anggota keluarga menggunakan air 450 liter per hari, atau setara dengan 164.000 liter per tahun.
Perubahan sederhana dalam kebiasaan kamu menggunakan air bisa membantu menghemat lebih dari 14.000 liter air per tahun! Mengurangi dampak lingkungan tidak hanya akan menguntungkan keluarga kamu, namun juga membantu keluarga dan masyarakat di seluruh dunia.
(rkh/rkh)