Cerita Pendek Kembang Cinta Kasih

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2016 16:45 WIB
Setelah dia menyatakan menggantung sepatu bola, mundur dari lapangan hijau untuk selamanya, banyak penggemar kecewa.
Ilustrasi (Foto: REUTERS/Jorge Adorno)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dulu, ketika pada usia produktif dia seorang pemain utama kelompok sepak bola profesional. Baginya lapangan bola sehijau wacana atraksi cinta profesinya, keahlian memainkan peranannya, sebagai penyerang tengah terhandal.

Dia ditakuti lawan, namun dicintai sebagai teman teramat baik, di luar lapangan sepak bola sehijau itu. Dialah sang superstar sepak bola dunia.

Setelah dia menyatakan menggantung sepatu bola, mundur dari lapangan hijau untuk selamanya, tentu banyak penggemar kecewa. Ketika itu usianya belum genap tiga puluh dua tahun, dengan fisik prima senantiasa gembira.

Rekan-rekannya dari negara lain menjadi lawannya dalam pertandingan, sekaligus menjadi sahabat-sahabatnya di luar pertandingan lapangan hijau resmi.

Brazil, Argentina, Itali, Belanda, Jerman, Kamerun, Cekoslovakia, Rusia, dan lain-lain, merasa bahwa dunia sepak bola tanpa kehadirannya terasa hambar, seperti masakan kurang bumbu, tidak sedap dinikmati.

Dialah superstar sepak bola, sportif ketika membuka serangan-serangannya, memberikan permainan mengasyikan bagi lawan-lawannya, seakan dia pelatih bagi lawan sekaligus pemain handal.

Takdir tidak dapat dicegah, untung tidak dapat diraih dengan mudah. Setelah keputusan itu, dia mendapat kecelakaan berat, ketika mengendarai mobil menuju pesta pernikahannya dengan Rose, wanita sederhana dari sebuah desa, anak perempuan dari juragan peternakan dan agen susu terbesar di negaranya.

Pesta pernikahan ditunda untuk sementara waktu. Dia cedera parah pada tulang punggungnya. Para ahli menangani kesehatannya memvonis bahwa dia akan seumur hidup di atas kursi roda.

Semua pelajar dari sekolah bola pimpinannya bersedih. Sahabat-sahabat dan keluarganya bersedih, tapi dunia sepak bola tidak kehilangan dirinya, namun kehilangan keahliannya sebagai pemain bola dunia nomor satu, kini berhasil mendirikan sekolah sepak bola.

Cita-cita membuat sekolah bola itulah sesungguhnya, mempercepat dirinya untuk mundur sebagai seorang super star sepak bola. Cita-cita itu telah ada sejak dia masih menjadi pelajar sekolah sepak bola di negaranya.

Dia ingin membuat sekolah bola bagi anak-anak putus sekolah hanya hidup dari tunjangan sosial dari negara, hal sama persis dengan masa lalunya. Akihirnya. Dia berhasil mendirikan sekolah sepak bola.

Marky mantan superstar, melatih para siswa sepak bola dari atas kursi roda ditemani calon isterinya. Dia superstar, lelaki memiliki peran komitmen kuat dan calon istri setia akan menuju kebahagiaan pernikahan, meski dia tetap di kursi roda.

Rose, isteri Marky kekuatan ruh cita-cita membuat sekolah bola Marky kini. Meski setelah dua tahun menikah mereka belum dikaruniai anak. Mereka tetap menjadi pasangan saling mendukung karir masing-masing.

Mereka hijrah ke Belanda untuk membangun cita-cita. Setelah pernikahannya dengan Marky mantan superstar bola. Rose anak pengusaha susu isteri Marky, membuka kantor pengacara dengan reputasi cukup baik di pinggir kota Den Haag, kota terbesar ke tiga, terletak di Bagian Barat Belanda.

Meski Den Haag bukan ibu kota utama Belanda namun pusat kegiatan ilmu hukum, pusat pemerintahan, mahkamah agung dan dewan negara terdapat di sana. Mereka sungguh pasangan nyaris sempurna.

Rose, isteri Marky terus mendukung kegiatan sekolah bola suaminya, keduanya pasangan kesetiaan tak setara apapun. Tak ada kebohongan senoktah pun di antara mereka. Marky selalu ada ketika Rose membutuhkan kekuatan untuk menyelesaikan perkara hukum sebagai pengacara di kantor pengadilan manapun di Belanda.

Sekolah bola Marky dan Rose, memiliki para siswa calon superstar seperti Marky kelak. Suatu kebahagiaan tak tergantikan oleh apapun di kehidupan dunia.

Waktu menunjukan pukul tiga sore, Marky mendapat kabar bahwa isterinya mendapat kecelakaan mobil ketika akan menuju pulang. Di Rumah Sakit, semua orang sudah berkumpul, para siswa sekolah Marky dan seluruh keluarga, Marky memang diberi kabar paling terakhir.

Keluarga dan kerabat juga murid-murid Marky dak tega memberi kabar tentang kecelakaan itu. Rose, seorang wanita menjadi ruh di dalam hidup Marky, semangat dan cita-cita Marky.

Rose bagi Marky, cermin wanita modern, cantik nurani dan akal budinya sederhana, pengacara sukses, setia pada komitmen kehidupan perkawinan mereka.

Marky memeluk bahu Rose, di sebelahnya dengan cinta kasih dan komitmen. Meskipun Rose isterinya kini duduk di kursi roda seperti dirinya. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER