Anak Jogja Jadi Duta Besar Denmark Sehari

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Senin, 06 Feb 2017 11:27 WIB
Gara-gara memenangi lomba penulisan esai, Damarjiwo Datu, mahasiswa asal Jogja, berkesempatan jadi Dubes Denmark sehari. Bagaimana ceritanya?
Foto: Lukita Wardani/Detikcom
Jakarta, CNN Indonesia -- Damarjiwo Datu atau kerap disapa Datu adalah mahasiswa asal Jogja yang beruntung bisa merasakan bagaimana rasanya satu hari menjadi seorang duta besar negara lain. Ia memenangkan perlombaan essay yang diadakan oleh Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia dan Habibie Center.

Sebagai hadiah, pada 31 Januari lalu ia memiliki kesempatan untuk berperan layaknya Casper Klynge (Duta Besar Denmark untuk Indonesia) selama sehari dan juga sebuah kunjungan studi ke Denmark akan ia lakukan pada musim panas mendatang.

Ia berhasil mengalahkan 300 essay lain dari mahasiswa di seluruh Indonesia. Saat ini Datu masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan Hubungan Internasional semester 4 di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Essay yang diperlombakan merupakan esaay yang bertemakan energi, dan Datu menulis essay tentang strategi partnership Indonesia dengan Denmark.

Menjadi diplomat adalah salah satu dari banyak cita-citanya. Kesempatan menjadi duta besar dalam program Ambassador 1 Day ini menjadi kesempatan dirinya untuk mendapat wawasan baru.

“Amazing banget. Aku ketemu dengan orang-orang baru. Aku baru tahu kalau misalnya orang-orang kedubes itu ada yang  tidak formal seperti pak Casper, staf-stafnya mereka ternyata orang-orangnya asik-asik lho. Aku belajar dari pak Casper bagaimana bisa menghubungkan semua orang,” ungkapnya saat ditemui CNN Student, pekan lalu.

Yang terpenting menurutnya adalah ia merasakan seperti apa menjadi seorang diploma. “Yang paling penting icip-icip pekerjaan jadi diplomat itu bagaimana,” tambahnya.

Jadi Diplomat di Timur Tengah dan Skandinavia

Meskipun kedua orangtuanya adalah seorang arsitek, mereka mendukung laki-laki kelahiran 1997 ini untuk menjadi seorang diplomat. Keinginan Datu adalah menjadi seorang diplomat di negara Timur Tengah atau di negara Skandinavian seperti Denmark.

Ia memang memiliki ketertarikan dengan negara yang terkenal dengan julukan The Happiest Country in The World ini. Baginya, majunya negara Denmark dan kesetaraan yang dimiliki oleh setiap warga negaranya menjadi daya tarik tersendiri.

“Mereka negara maju, tertarik bagaimana government-nya bisa menjadikan negara ini maju dan menjamin equal wellfare bagi semua warga,” ungkapnya.

Selain Denmark, Timur Tengah juga menarik baginya. Menurut Datu konflik di sana menarik, dan nantinya ia juga ingin mengambil kepeminatan konflik di kampus. “Konflik sejak awal sudah menarik,” katanya.

Pernah Juara OSN

Ternyata Datu juga pernah mengikuti kompetisi Olimpiade Sains Nasional atau OSN pada tahun 2014. Kala itu ia masih menjadi siswa jurusan IPA di SMAN 3 Jogjakarta. Meskipun ia dari jurusan IPA, ia justru ikut OSN untuk kategori pelajaran Geografi.

Dari Jogja ia berhasil lolos hingga tingkat nasional dan berhasil meraih medali perak. Ia berkisah meskipun ia di jurusan IPA, tetap geografi adalah pelajaran yang disukainya.

“IPA itu cuma judulnya, sukanya geografi makanya masuk HI (Hubungan Internasional),” katanya.

Dalam program Ambassador 1 Day ini Datu memiliki beberapa agenda yang harus dilakoninya seperti bertemu dengan Menteri Luar Negeri, mengunjungi proyek pembangunan MRT, dan rapat dengan sebuah perusahaan energi. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER