Solo, CNN Indonesia -- Gak usah deket-deket, mereka itu kena HIV tau! Ngapain sih kumpul sama orang yang kena HIV! Hati-hati nanti kamu ketularan HIV dari mereka!
Pernah mendengar kata-kata di atas ketika kamu berada di dekat orang-orang yang menderita HIV/ AIDS?
Banyak orang ketika bertemu dengan penderita HIV/ AIDS, merasa jijik dan takut. Bagaimana dengan mereka yang merawat para pengidap HIV/ AIDS di tengah-tengah stigma buruk masyarakat terhadap penderita HIV/ AIDS?
Cobalah berkunjung ke Rumah Lentera yang terletak di Jalan Pajang Liris Nomor 39 Tegalrejo RT 01/ RW 02, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.
Rumah Lentera merupakan sebuah tempat yang menjadi rumah singgah bagi anak-anak yang sudah divonis mengidap HIV// AIDS. Rumah Lentera adalah sebuah kontrakan kecil nan sederhana, bahkan jauh dari kata layak, yang menampung belasan penghuni di dalamnya.
Pak Puger Mulyono adalah sosok di balik Rumah Lentera. Ia bukan seorang konglomerat atau pejabat. Dia hanya seorang tukang parkir di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo. Bersama rekannya, Pak Yunus, yang mengelola Yayasan Lentera, kedua orang ini menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menghidupi rumah singgah itu.
Dalam perjuangannya merawat anak-anak yang mengidap HIV/ AIDS, Pak Puger pernah ditolak oleh masyarakat sekitar yang mengetahui bahwa rumah kontrakan itu digunakan untuk menampung pengidap HIV/ AIDS. Betapa memprihatinkannya.
Penghasilan tukang parkir yang tak seberapa harus benar-benar mampu untuk menghidupi anak-anak di Rumah Lentera. Uang yang disisihkan oleh Pak Puger digunakan untuk membeli obat-obatan, kebutuhan sehari-hari, dan peralataan sekolah. Dalam menghidupi anak-anak yang mengidap HIV/ AIDS, Pak Puger tak sendirian.
Pria yang sangat sederhana ini dibantu oleh para donatur yang hatinya terbeban untuk membantunya. Salah satunya dari Pengurus OSIS SMA PL. St Yosef Surakarta. Dengan berbekal gula, beras, minyak goreng, buku, bolpoin, susu, dan sabun, mereka mengunjungi Rumah Lentera. Bukan hanya sekedar membagi kebutuhan sehari-hari dan peralatan sekolah, namun mereka juga turut menghibur anak-anak yang berada di dalamnya.
Inilah potret kehidupan para pengidap HIV/ AIDS yang ada di Rumah Lentera. Mereka hanya sebagian kecil dari pengidap HIV/ AIDS yang berjuang untuk bisa bergaul dengan orang-orang biasa, bersenang-senang layaknya anak kecil normal, dan merasakan kebahagiaan seperti kita yang dapat bahagia.
Kenalilah lingkunganmu. Bila ada pengidap HIV/ AIDS ajak orang-orang di sekitarmu untuk peka dan membantu. Jangan dikucilkan! Jangan dihina! Mereka butuh sentuhan kasih dan sayang dari orang-orang di sekitar mereka.