Inspirasi Bisnismu: Makan Bubur Buah dari Mangkuk Es

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2017 14:56 WIB
Bisnis cake kadang naik kadang turun. Dara pun kemudian berinovasi dengan menu yang ditaruh di mangkuk es. Apa tak mudah mencair?
Bubur Buah di Mangkuk Es ala The Dreams Cake. (Dok. UGC CNN Student/Tenri Gobel)
Bandung, CNN Indonesia -- Matahari menyinari kota Bandung, siang pekan lalu. Siti Nurul yang rela datang jauh-jauh dari Tangerang ke Bandung, hanya untuk mencicipi bubur buah ice bowl olahan sebuah gerai yang terletak di kota Bandung, bernama The Dreams Cake.

Bersama temannya, siang itu Siti memesan satu porsi untuk dimakan berdua. Tak lama setelah memesan, kemudian smoothies atau bubur buah yang terlihat segar itu datang. Tanpa berlama-lama, Siti langsung mengambil ponsel pintarnya untuk mengabadikan keistimewaan bubur buah yang disajikan di dalam mangkuk yang terbuat dari air yang dibekukan itu.

“Aku ke sini karena lihat ulasan dari food blogger di Instagram. Tertarik karena penyajian bubur buahnya yang memakai mangkuk es. Jarang banget ada di Indonesia.” kata perempuan 19 tahun itu.

Siti memang tengah berlibur di Bandung. Ia ingin berwisata kuliner. Memilih The Dreams Cake, tidak hanya karena ulasan dari media sosial. Memang salah satu temannya sudah pernah menginjakkan kakinya di gerai itu, yang mengusulkannya.

Saat mengambil gambar dari bubur buah mangkuk es itu, Siti terlihat sesekali menggetok mangkuk es tersebut. Seakan ia penasaran, apakah mangkuknya terbuat dari es apa tidak. Hingga akhirnya ia memakan bubur buah tersebut secara tergesa-gesa. “Saya tadi takut mangkuknya mencair, ternyata agak lama baru cair,” kata Siti, diselangi dengan tawa.

The Dream’s Cake, ini mempunyai dua gerai di Bandung yang berada di Jalan BKR nomor 22 dan satu di Jalan Sultan Tirtayasa nomor 41, yang baru dibuka pada awal bulan Februari 2017, bersamaan dengan munculnya menu bubur buah ice bowl yang diberi nama Dream’s Bowl ini. Dekorasi yang minimalis dibalut barang-barang serba pink dan putih serta cat dinding juga berwarna yang sama membuat gerai ini terlihat lucu. Gerai ini satu-satunya menjual bubur buah yang disajikan dalam wadah berupa es yang dibentuk menjadi mangkuk.

Dara Illahiya, sang pemilik The Dream's Cake mengakui bahwa gerainya mulai meredup ketika muncul berbagai gerai dalam bidang yang sama. Ia mulai memikirkan cara untuk menggaet konsumen. Mencoba bangkit lagi, Dara menempuh jatuh-bangun dalam melakukan eksperimen membuat mangkuk yang terbuat dari air yang dibekukan itu. Inovasi yang dilakukannya terhitung lama, jika dilihat dari segi bidang yaitu usaha makanan.

Wadah berupa mangkuk es ini memang pertama kalinya disajikan, kata Dara, mengundang banyak pertanyaan dibenaknya akan berapa lama es itu akan mencair. Akhirnya, Dara menunggu mangkuk es itu mencair. “Saya pertama kali khawatir, takut esnya mencair sebelum bubur buahnya habis. Jadi, saya menunggu hingga esnya mencair. Pertamanya, saya kira 45 menit tapi bisa sampai 1 jam hingga esnya mencair. Jadi, aman untuk dijadikan sebagai wadah,” lanjut Dara.

Tidak hanya pertanyaan akan waktu bertahannya wadah mangkuk es. Pegawai The Dreams Cake juga merasa penasaran dengan mangkuknya. “Pernah pegawai saya nanya, bu habis ini mau dikemanain.” Mangkuk es ini memang hanya sekali pakai, kata Dara. Pembuatan mangkuknya juga melalui proses cetakan, yang biasanya dalam sehari bisa mencetak 100 mangkuk es.

Pemilihan wadah penyajian bubur buah itu, berdasarkan murah tapi tidak mudah dijangkau serta keunikannya, kata Dara. Banyaknya saingan juga merupakan salah satu alasan Dara untuk mencoba inovasi untuk gerainya. Gerainya sudah tujuh tahun berkibar di Bandung, kadang pengunjung sepi, ada saatnya juga ramai sekali sampai makanan habis.

Setelah mencoba selama sebulan, Dara menemukan jalan keluarnya dan jadilah mangkuk es itu yang akhirnya bisa digunakan sebagai wadah Dream’s Bowl tersebut. Bubur buah yang disajikan terdiri dari buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan ini jadi terlihat segar saat disajikan dalam mangkuk tersebut. Kesegaran tiada henti menyelimuti bubur buah itu.

“Sebenarnya, aku emang suka mikir gimana biar beda sama yang lain. Dari cara makannya saja sih. Awalnya, lihat gaya hidup orang-orang pada kembali ke makanan yang sehat. Gimana ya kalau buat penyajian yang beda. Mikirnya pertamanya itu gelas, tapi takut pecah. Milih mangkuk, karena gede kan. Akhirnya, aku coba gimana cara membentuknya ya. Sudah coba beberapa kali gagal, sampai lelah tapi suami memotivasi jadinya semangat lagi buatnya,” ujar Dara.

Bubur buah ini dibanderol Rp 35 ribu per porsi. Terdiri dari empat varian, ada yang asam dan manis. Dari keempat varian yang ditawarkan, Berries Heaven yang selalu dipesan oleh konsumen. Harga tiap variannya sama saja. Berries Heaven ini terdiri dari strawberry, canberry, blueberry, blackberry, granola, almond, dan gojiberry. Begitu pula tambahan topping, dapat dilakukan dengan membayar biaya tambahan sebesar 5-7 ribu. Harga yang dipatok terbilang murah untuk porsi yang lumayan banyak. Terlihat dari beberapa mangkuk yang tidak habis.

Biasanya, menurut pegawainya, pembeli kebanyakan memesan yang manis. Gerai ini memang menjual berbagai kue dan makanan manis lainnya. Latar belakang pemilihan menu baru berupa bubur buah ini juga, kata Dara, itu karena ingin ada pilihan bagi konsumen yang biasanya berpikiran kalau makan kue atau cake akan membuat diri, gendut.

Dara kadang-kadang memosisikan dirinya sebagai konsumen dalam memulai inovasinya. “Milihnya karena lebih sehat saja sih. Pengen ada pilihan saja, biasanya pembeli berpikiran ih kayaknya gue gendut deh kalau makan cake atau es krim,” ujar Dara.

Menu baru, bubur buah ini memang terbilang sangat berbeda jauh dengan yang biasanya The Dream’s Cake produksi. Hal tersebut karena adanya permintaan konsumen kepada Dara sebagai pemiliknya, jika dibuat kue dari buah-buahan. Kue dari buah-buahan asli itu pertama kali, dibuatnya untuk suami. Setelah itu, banyak yang mulai memesannya.

Dari permintaan konsumen itu, Dara memikirkan konsep menu baru yaitu makanan yang sehat. Tidak hanya berasal dari hasil pemosisian diri sebagai konsumen, tapi ada juga sedikit inspirasi dari Nalu Bowls yang menjual bubur buah seperti yang disajikan pada Dream’s Bowl. Hanya, saja menurutnya harga-harga bubur buah di Nalu dan di berbagai gerai yang menjual bubur buah seperti itu terkadang harganya terbilang mahal.

Hal ini memicu Dara, untuk mengakali agar pembeli juga tertarik yaitu dengan memasang harga yang terbilang murah dari semua gerai yang menjual bubur buah. Harga yang dipatok memang relatif murah. Meskipun murah, Dara mengatakan bahwa ia merasa tidak dirugikan dengan harga tersebut. Ia juga sebagai pengusaha tidak ingin rugi, harga yang dipatok memang sudah pas dengan topping dan bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan menu itu. Bahan-bahannya tanpa pengawet dan didapatkan dari supplier di luar Bandung.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER