Memperingati Sumpah Pemuda Cara Perantau di Beijing

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Senin, 30 Okt 2017 15:29 WIB
Para pemuda memperingati Sumpah Pemuda dengan caranya sendiri. Termasuk komunitas pemuda dan pelajar asal Indonesia yang merantau belajar ke Beijing, China.
Ilustrasi (Foto: CNNIndonesia/Safir Makki)
Beijing, CNN Indonesia -- Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Biasanya para pemuda memperingatinya dengan caranya masing-masing. Begitu juga komunitas pemuda dan pelajar asal Indonesia yang 'merantau' belajar ke Beijing, China. Selain menggelar upacara, mereka juga mengadakan kegiatan bertajuk “Assalamualaikum Beijing” di Kedutaan Besar RI di Beijing.

Dalam upacara yang berlangsung selama sekitar satu jam, Ibu Listy sebagai wakil duta besar Indonesia untuk Tiongkok, bertindak sebagai pembina upacara. Ibu Listy menyampaikan amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga, yang di antaranya menyebutkan soal perjuangan para pemuda dalam pembangunan Indonesia.

Setelah upacara, giliran Lingkar Pengajian Beijing, memulai acara “Assalamualaikum Beijing”. Tema besar acara ini adalah “Merajut Persaudaraan di Perantauan dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah.”

Acara tersebut yang dihadari sekitar 78 pemuda. Acara ini dimaksudkan untuk memperkenalkan masyarakat muslim Indonesia kepada pemuda yang baru tiba di kota Beijing.

Naufal Ghifari, selaku ketua panitia, memaparkan bahwa acara ini harapannya dapat merekatkan persaudaran pemuda muslim Indonesia di kota Beijing. Juga mengenalkan beberapa agenda Lingkar Pengajian Beijing (LPB) melingkupi agenda mingguan secara langsung maupun pengajian online melalui Skype yang bisa diikuti dari berbagai macam wilayah tak terkecuali dari Indonesia.

Selanjutnya, Pak Suargana Pringganu, selaku atase bidang Politik KBRI Beijing ikut memberikan ceramah singkat soal kehidupan muslim di kota Beijing. Beliau memaparkan tentang tantangan umat islam dalam salah satu buku Henry Kissinger berjudul “World Order.”

Pak Suargana juga memberikan beberapa tips seputar kehidupan islami di kota Beijing yang cukup menantang namun menyenangkan utamanya saat mencari masjid dan tempat makan halal dengan logo qingzhen (清真).

“Beda dengan acara yang lain, ukhuwah islamiyah, pengetahuan agama, kebermanfaatan semua hal baik jadi bertambah, tidak ada kata bosan pada setiap sesinya,” ujar Siti Munifatul Karomah, mahasiswa Beijing Language and Culture University.

Annisa Dewanti Putri
Mahasiswa Teknik Sipil, Beijing Jiaotong University

(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER