Yogyakarta, CNN Indonesia -- Aku hanyalah seorang pembatik, dengan skala usaha yang masih kecil. Tanpa pekerja, tanpa dukungan modal, dan tidak memiliki ruang pamer untuk karya-karyaku.
Setiap produk batik yang aku ciptakan, aku kerjakan sendiri dengan kedua tanganku. Tanpa ada sentuhan orang lain sedikitpun. Itulah aku sebut sebagai karya batik art, batik lukis, atau kemudian disebut sebagai batik abstrak.
Aku selalu berpikir, aku ingin membuat sejuta perempuan bahagia, karena kedua tanganku.
Maka aku ciptakan batik nyleneh (aneh), atau batik cumleng (pusing campur bingung), atau bisa juga disebut batik ngawur (ngawur-kacau). Oleh para pakar batik, karya batik nyleneh itu disebut sebagai batik abstrak. Batik yang tidak lagi menganut pakem motif yang ada, apalagi pakem batik kuno yang berumur ratusan tahun, seperti batik motif sekar jagad, motif daniris, motif parang rusak, atau motif motif zaman kraton lainnya.
Sejak tiga tahun lalu, aku berpikir, mestinya batik itu indah, seni (art), dan membuat orang happy (bahagia), fun (riang), serta elegan. Karena batik abstraks atau lukis memang membuat pemakai kain batik tampil mempesona.
Aku berharap, setiap perempuan yang memakai karyaku -batik abstrak- menjadi tersanjung, bermartabat dan yang pasti tampil keren.
Ada motto yang menjadi idiologiku dalam mencipta batik abstrak, yakni: satu kain, satu motif, satu pemakai, tiada duanya di dunia. Agar pemakai batik abstrak tidak merasa risih karena kain batik yang dikenakannya, ketemu kembarannya. Di jalanan, dalam pesta, atau di kantoran.
Coba bayangkan jika seorang ibu pejabat mengenakan kain batik, turun dari mobil mewah, duhhh ketemua kembarannya, yakni seorang perempuan tua di tengah pasar mengenakan kain batik mirip plek dengan batik yang dikenakan ibu pejabat kita tersebut. Bagaimana perasaan perempuan jika hal itu terjadi?
Artinya kain batik yang dikenakan harus sangat spesial. Tidak ada kembarannya - karena motif kain batik yang dikenakannya memang hanya itu, satunya, dan tidak mungkin diproduksi ulang. Sangat eksklusif.
Maka pilihan membuat batik abstrak, semakin mengkristal, menguat, dan akhirnya menjadi pilihan usaha sejak enam bulan lalu. Karena aku ingin membuat sejuta perempuan bahagia.
(ded/ded)