KONFLIK AFRIKA

Helikopter PBB Ditembak di Sudan Selatan

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2014 15:48 WIB
Helikopter milik misi penjaga perdamaian PBB ditembak jatuh di Sudan Selatan, mengakibatkan tiga orang tewas sementara satu lainnya dirawat di rumah sakit setempat. 
Helikopter tipe Mi-8 milik misi penjaga perdamaian PBB ditembak jatuh di Sudan Selatan.
Moskow, CNN Indonesia --

Helikopter misi penjaga perdamaian PBB, UNMISS, ditembak jatuh di Sudan Selatan pada Selasa (26/8), mengakibatkan tiga kru pesawat tewas.

Helikopter jenis Mi-8 milik perusahaan penerbagan Rusia, UTair itu jatuh di kawasan rawan konflik, sekitar 10 kilometer dari selatan Bentiu, ibu kota negara bagian Unity State yang merupakan kota penghasil minyak di Sudan Selatan.

Siaran resmi UNMISS menyebutkan bahwa helikopter itu membawa empat awak dan satu awak yang selamat adalah kopilot, yang saat ini menderita luka ringan dan dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Semua awak dalam pesawat adalah warga negara Rusia,” kata juru bicara Kedutaan Besar Rusia untuk Sudan Selatan, Artur Safukov, seperti dikutip kantor berita Rusia,Rossiya 24.

Hingga berita ini ditulis belum ada laporan resmi dari pemerintah Rusia terkait identitas awak yang berada di dalam helikopter.

Toby Lanzer, penanggung jawab UNMISS dan Utair, memastikan penerbangan dengan tujuan sekitar  negara bagian Unity untuk sementara ini dihentikan,

Sejak Desember 2013, Sudan Selatan dilanda perang saudara antara pendukung Presiden Salva Kiir dengan pendukung wakil presiden sebelumnya Riek Machar.

Kedua pihak yang bertikai saat ini sepakat melakukan gencatan senjata dan melakukan perundingan damai di Etiopia.

Utusan kelompok pemberontak yang tidak mau disebutkan identitasnya menolak tuduhan atas penembakan helikopter tersebut.

“Jika memang ditembak, helikopter itu jatuh di area yang dikuasai pemerintah,” katanya.

UNMISS adalah misi penjaga perdamaian PBB untuk Sudan Selatan yang terdiri dari 12.500 tentara dan 1.300 polisi sipil.

Misi ini dibentuk sesaat setelah Sudan Selatan mendeklarasikan kemerdekaan di tahun 2011 dan mendapat kewewenang dari Dewan Keamaan PBB untuk melindungi warga sipil di daerah rawan konflik dan memberikan dukungan militer jika diperlukan.

Hingga saat ini, setidaknya 10 ribu orang tewas akibat perang saudara di Sudan Selatan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER