TENTARA BAYARAN

Tentara Blackwater Bersalah Bunuh Warga Irak

CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2014 10:35 WIB
Empat mantan tentara bayaran Blackwater dinyatakan bersalah telah membunuh 14 warga sipil di Baghdad, Irak, tahun 2007 silam.
Empat mantan tentara bayaran Blackwater dinyatakan bersalah membunuh 14 orang di Baghdad. (REUTERS/Jonathan Ernst/Files)
Washington, CNN Indonesia -- Empat mantan tentara swasta Blackwater dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Washington, Amerika Serikat, atas pembunuhan 17 warga sipil tak bersenjata di Baghdad, Irak, tahun 2007 silam.

Paul Slough, 35, Dustin Heard, 33, dan Evan Liberty, 32, dinyatakan bersalah atas dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap 14 orang di Alun-alun Nisur, Baghdad saat mereka mengawal dan hendak membuka jalan bagi iring-iringan para diplomat Amerika Serikat.

Sebanyak 18 warga Irak lainnya terluka dalam serangan 16 September 2007 itu. Ketiga tersangka terancam hukuman 30 tahun penjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara tentara keempat, Nicholas Slatten, 30, didakwa karena memicu tembakan yang menewaskan korban pertama di Nisur saat itu, dan terancam hukuman penjara seumur hidup.

Termasuk dalam korban tewas saat itu adalah bocah berusia 9 dan 11 tahun, sisanya berprofesi sebagai dokter, supir truk, pengusaha, tentara Irak, tukang kebun, dan supir taksi.

Kasus ini memicu ketegangan antara Irak dan Amerika Serikat dan semakin menyuburkan sentimen anti Barat.

Pihak Blackwater saat itu berdalih bahwa rombongan mereka yang pertama diserang, namun menurut pengadilan pengakuan ini dibuat-buat karena pernyataan saksi mengatakan para tentara swasta itu yang pertama menembak tanpa ada provokasi.

Awalnya tahun 2008 pengadilan federal membatalkan kasus ini karena Kementerian kehakiman AS dianggap menyembunyikan bukti-bukti dan melanggar hak-hak Blackwater. Kasus ini kembali dibuka setelah dilakukan banding.

Sebanyak 71 saksi mata, termasuk 30 di antaranya diterbangkan dari Irak dihadirkan dalam pengadilan tersebut. Ini adalah pengadlian yang menghadirkan saksi asing terbanyak di AS.

Pemerintah AS dalam pengadilan tersebut mengatakan pasukan Blackwater telah dengan ceroboh melepaskan serangan dengan senjata api, termasuk beberapa kali melemparkan granat yang tidak dirancang untuk serangan di daerah perkotaan, yang menimbulkan korban dari kalangan warga sipil Irak, termasuk wanita dan anak-anak.

Blackwater yang sempat berganti nama menjadi Xe dan kemudian Academi adalah salah satu perusahaan keamanan swasta yang paling kuat di Irak, mempekerjakan lebih dari 1.000 orang, kebanyakan disewa untuk melindungi diplomat dan Kedutaan Besar AS.
Perusahaan ini didirikan oleh mantan tentara NAVY SEAL Erik Prince dan Al Clark pada tahun 1997.

Sedikitnya 647 tentara Blackwater terbunuh antara 1 Maret 2003 hingga 30 September 2006 dalam operasi pengawalan di Irak dan Afghanistan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER