KORUPSI DI TIONGKOK

Tiongkok akan Serukan Anti-Korupsi di APEC

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2014 17:24 WIB
Demi menyukseskan program anti-korupsi di Tiongkok, dalam KTT APEC yang akan dilaksanakan pemerintah Tiongkok akan menyuarakan anti-korupsi.
'Fox Hunter' ialah operasi yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengejar koruptor lari ke negara lain. (Reuters/Bogdan Cristel)
Beijing, CNN Indonesia -- Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) yang akan digelar bulan depan di Tiongkok, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Rabu (29/10) menyatakan kalau Tiongkok akan menyetujui kesepakatan anti-korupsi dan akan mengajak negara-negara lain untuk berkerjasama.

Namun, Wang Yi tidak menjelaskan lebih lanjut isi kesepakatan pemberantasan anti-korupsi di APEC nanti.

"Anti-korupsi menjadi salah satu topik utama yang akan dibahas dalam KTT APEC, karena semua pihak peduli mengenai hal ini. Dunia telah melihat secara jelas langkah-langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan Tiongkok," ujar Yi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak dua tahun yang lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah meluncurkan kampanye terhadap pemberantasan korupsi sampai ke akar-akarnya, namun kampanye tersebut masih terkendala dengan sulitnya menangkap para koruptor Tiongkok yang melarikan diri ke luar negeri.

Pada Juni, Tiongkok telah meluncurkan sebuah operasi yang dinamakan 'Fox Hunter' untuk memburu para koruptor yang melarikan diri ke luar negeri.

Australia yang merupakan tujuan populer bagi para koruptor Tiongkok telah menyepakati perjanjian operasi 'Fox Hunter'.

Menurut media Tiongkok, Amerika Serikat, Kanada dan Australia adalah tiga negara yang menjadi tujuan populer bagi koruptor Tiongkok.

Jumlah uang yang telah diselewengkan di Tiongkok mencapai angka yang sangat fantatis. 'Global Financial Integrity', kelompok keuangan yang berbasis di Washington, memperkirakan jumlah uang ilegal yang mengalir ke luar Tiongkok berjumlah hampir US$1,05 triliun selama periode 2002-2012.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER