WNI DIBUNUH
WNI Korban Pembunuhan Masuk dengan Visa Turis
CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2014 16:31 WIB
Hong Kong, CNN Indonesia -- Warga negara Indonesia yang menjadi korban pembunuhan di Hong Kong, masuk ke Hong Kong dengan visa turis pada Oktober lalu.
"Betul, korban masuk secara legal ke Hong Kong dengan visa turis yang berlaku selama sebulan. Dia masuk sekitar bulan Oktober, jadi seharusnya visanya habis November ini," ungkap Chalief Akbar, Konjen RI di Hong Kong yang dihubungi CNN Indonesia pada Senin (3/11).
Seorang bankir berkewarganegaraan Inggris, Rurik George Caton Jutting, 29, hari ini hadir di pengadilan Hong Kong atas tuduhan pembunuhan dua wanita.
Pelaku adalah lulusan Universitas Cambridge yang pindah ke Hong Kong tahun lalu. Berdasarkan profil di situs LinkedIn, Jutting terdaftar di Layanan Finansial Inggris bekerja untuk Barclays di London, lalu bergabung dengan Bank of America Merrill Lynch.
Di apartemen pelaku, polisi Hong Kong menemukan dua jasad wanita. Salah satu jasad ditemukan di dalam koper di balkon apartemen Jutting dan korban lain ditemukan di ruang tamu.
Seorang korban lain masih diidentifikasi.
"Satu korban lagi masih dalam diidentifikasi polisi Hong Kong," kata Chalief.
Sementara jasad SN, korban WNI yang telah diidentifikasi, sekarang masih berada di rumah sakit di Hong Kong.
"Kami sekarang sedang menunggu konfirmasi dari pihak keluarga, apakah jasad akan dibawa kembali ke Indonesia atau tidak. Jika ya, maka kami akan memfasilitasi," tambah Chalief.
SN, berusia 25 tahun dan berasal dari Cilacap.
Ditanya soal pekerjaan SN selama di Hong Kong, Chalief mengatakan saat ini ia belum mendapat informasi lebih lanjut, "Yang kita tahu hanya dari yang terdata, bahwa ia masuk dengan visa turis," kata Chalief.
"Betul, korban masuk secara legal ke Hong Kong dengan visa turis yang berlaku selama sebulan. Dia masuk sekitar bulan Oktober, jadi seharusnya visanya habis November ini," ungkap Chalief Akbar, Konjen RI di Hong Kong yang dihubungi CNN Indonesia pada Senin (3/11).
Seorang bankir berkewarganegaraan Inggris, Rurik George Caton Jutting, 29, hari ini hadir di pengadilan Hong Kong atas tuduhan pembunuhan dua wanita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di apartemen pelaku, polisi Hong Kong menemukan dua jasad wanita. Salah satu jasad ditemukan di dalam koper di balkon apartemen Jutting dan korban lain ditemukan di ruang tamu.
Seorang korban lain masih diidentifikasi.
"Satu korban lagi masih dalam diidentifikasi polisi Hong Kong," kata Chalief.
Sementara jasad SN, korban WNI yang telah diidentifikasi, sekarang masih berada di rumah sakit di Hong Kong.
"Kami sekarang sedang menunggu konfirmasi dari pihak keluarga, apakah jasad akan dibawa kembali ke Indonesia atau tidak. Jika ya, maka kami akan memfasilitasi," tambah Chalief.
SN, berusia 25 tahun dan berasal dari Cilacap.
Ditanya soal pekerjaan SN selama di Hong Kong, Chalief mengatakan saat ini ia belum mendapat informasi lebih lanjut, "Yang kita tahu hanya dari yang terdata, bahwa ia masuk dengan visa turis," kata Chalief.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK