PEMBUNUHAN WNI

Korban Bankir Inggris Sekarat Saat Ditemukan

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2014 15:40 WIB
Polisi menemukan jasad WNI Sumarti Ningsih di dalam koper, dalam keadaan kepala nyaris putus dan tidak berbusana. Korban lainnya meregang nyawa di ruang tamu.
Rurik George Caton Jutting, 29, membunuh dua wanita di apartemennya, salah satunya warga Indonesia. (Reuters/Reuters TV)
Hong Kong, CNN Indonesia -- Pelaku pembunuhan dua wanita, salah satunya warga Indonesia, mulai diadili pada Senin (3/10) di Hong Kong.

Rurik George Caton Jutting, 29, muncul di pengadilan timur Hong Kong, mengenakan kaos hitam dan mengatakan "iya" saat ditanya soal apakah dia mengetahui dakwaan atas kejahatan yang dilakukannya.

Tidak ada permohonan apapun dari Jutting, maupun bantahan dari pria yang ditahan pada Sabtu dini hari pekan lalu itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengadilan Hong Kong melarang Jutting menghubungi kantor Konsulat Jenderal Inggris selama 36 jam setelah ditahan.

Pria yang berprofesi sebagai bankir ini ditahan Sabtu lalu setelah polisi menemukan dua mayat di dalam apartemennya, salah satunya adalah warga negara Indonesia bernama Sumarti Ningsih.

Penangkapan Jutting bermula setelah pria tambun ini menelepon polisi di malam Hallowen, Sabtu dini hari lalu, seperti dikutip dari harian Hong Kong, Ming Pao.

Di dalam apartemennya di lantai 31, polisi menemukan ceceran darah yang mengarah pada wanita berusia 30 tahunan, seorang PSK asal Filipina yang dikenal dengan nama Jesse Lorena Ruri.

Saat ditemukan polisi, Ruri dalam sekarat dengan luka menganga akibat gorokan pisau di leher dan bokongnya. Tidak lama kemudian dia tewas.

Ningsih ditemukan selang delapan jam setelah mayat pertama ditemukan di ruang tamu dengan keadaan leher tergorok pisau. Identitas mayat pertama ini belum dipublikasikan, tidak diketahui apakah warga negara Indonesia atau bukan.

Diberitakan South China Morning Post, jasad Ningsih ditemukan dalam koper yang diletakkan di balkon, dalam keadaan tidak berbusana dan kepalanya nyaris putus dengan tangan dan kaki terikat serta hampir membusuk.

Dalam dakwaan pengadilan, disebutkan bahwa Ningsih dibunuh pada 27 Oktober, sementara wanita kedua dibunuh pada 1 November.

Di apartemen pria lulusan Universitas Cambridge ini, polisi juga menemukan kokain dan sex toy, serta pisau sepanjang 12 inchi. Ming Pao menuliskan, Jutting berbicara "ngawur" saat polisi datang.

Tetangga mengaku mencium bau seperti bangkai binatang dari dalam apartemen bankir Bank of America Merrill Lynch ini sebelum penggerebekan dilakukan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene, membenarkan bahwa salah satu korban adalah WNI.

"Pihak Kemlu sedang mencoba menghubungi keluarga korban. Sementara korban lainnya yang juga diduga WNI, sampai saat ini masih diselidiki," ujar Tene pada CNN Indonesia.

Tene mengatakan, Konsulat Jenderal tengah bekerja sama dengan kepolian Hong Kong untuk menyelidiki kasus ini.

"Pihak Kemlu sedang mencoba menghubungi keluarga korban. Sementara korban lainnya yang juga diduga WNI, sampai saat ini masih diselidiki," ujar Tene pada CNN Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER