PEMBUNUHAN WNI

Wanita Indonesia Dibunuh Bankir di Hong Kong

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2014 13:18 WIB
Dua wanita ditemukan tewas di apartemen seorang bankir asal Inggris di Hong Kong. Seorang korban ditemukan di dalam koper, diduga sudah dibunuh sejak lama.
Dua orang wanita ditemukan tewas di dalam apartemen mewah di Hong Kong. Seorang korban adalah wanita Indonesia. (Reuters/Tyrone Siu)
Hong Kong, CNN Indonesia -- Seorang wanita Indonesia ditemukan tewas di sebuah apartemen milik bankir asal Inggris di Hong Kong akhir pekan lalu, sebuah kasus yang mengejutkan publik di wilayah otonomi Tiongkok tersebut.

Diberitakan Reuters (2/11) yang mengutip South China Morning Post, pelaku bernama Rurik George Caton Jutting, 29, ditangkap Sabtu lalu setelah ditemukan dua mayat wanita di apartemennya di distrik Wan Chai, salah satu mayat terdapat di dalam koper di balkon.

Menurut media South China Morning Post, berdasarkan informasi dari sepupu korban yang bekerja sebagai pekerja domestik di Hong Kong, warga Indonesia itu bernama Sumarti Ningsih, 25.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada polisi, sepupu korban juga mengaku mengenal korban lainnya, yang menurutnya berusia antara 25 dan 30, bekerja sebagai disc jockey paruh waktu di sebuah klub malam.

Belum diketahui apakah korban kedua juga warga negara Indonesia atau bukan, polisi masih berusaha memverifikasi identitas korban kedua.

Jutting ditangkap sekitar pukul 3.45 pagi Sabtu lalu setelah tetangga melapor polisi karena mencium bau busuk, seperti bangkai binatang, dari dalam apartemennya di lantai 31.

Di dalam apartemen, ditemukan mayat wanita luka akibat pisau di leher dan bokong. Delapan jam kemudian, tubuh Ningsih yang mulai membusuk ditemukan di dalam koper di balkon.

Dalam dakwaan pengadilan, disebutkan bahwa Ningsih dibunuh pada 27 Oktober, sementara wanita kedua dibunuh pada 1 November.

Ditemukan juga kokain dalam jumlah kecil di ruang tamu. "Kami tengah menyelidiki apakah pelaku di bawah pengaruh narkoba saat insiden terjadi," kata sumber kepolisian.

Pelaku adalah lulusan Universitas Cambridge yang pindah ke Hong Kong tahun lalu. Berdasarkan profil di situs LinkedIn, Jutting terdaftar di Layanan Finansial Inggris bekerja untuk Barclays di London, lalu bergabung dengan Bank of America Merrill Lynch.

Belum ada konfirmasi dari juru bicara Barclays di Hong Kong terkait kasus ini.

Mengejutkan

Lokasi kejadian itu terletak di kawanan mewah, dan apartemen Jutting rata-rata harga sewanya mencapai lebih dari RP40 juta per bulan.

Warga Hong Kong mengaku terkejut atas kasus ini. Pasalnya, pembunuhan sangat jarang terjadi, apalagi dilakukan oleh kalangan kelas atas.

"Sangat mengejutkan, karena kami tidak mengira akan melihat kejadian seperti ini di Hong Kong, terutama di gedung yang sama tempat saya tinggal," kata bankir Mina Liu.

Berdasarkan data statistik kriminal Hong Kong, hanya ada 14 kasus pembunuhan yang tercatat antara Januari dan Juni tahun ini, menukik dari 56 kasus di periode sama tahun lalu.

Kasus pembunuhan paling terkenal adalah "pembunuhan milkshake" saat seorang bankir Merrill Lynch dibunuh tahun 2003 oleh istrinya yang sebelumnya mencekokinya dengan milkshake yang dicampur obat tidur.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene membenarkan bahwa seorang WNI bernama Sumarti Ningsih tewas di Hong Kong. Saat ini, kata dia, Konsulat Jenderal tengah bekerja sama dengan kepolian Hong Kong untuk menyelidiki kasus ini.

"Pihak Kemlu sedang mencoba menghubungi keluarga korban. Sementara korban lainnya yang juga diduga WNI, sampai saat ini masih diselidiki," ujar Tene pada CNN Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers pertamanya pekan lalu mengatakan bahwa upaya perlindungan WNI adalah salah satu prioritas kerja diplomat RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Retno menjabarkan tiga langkah perlindungan, yaitu pencegahan, deteksi dini dan perlindungan secara tepat.

Bagi Indonesia, ini adalah kasus mengejutkan kedua dalam beberapa bulan terakhir yang memakan korban WNI di luar negeri.

Oktober lalu, Mayang Prasetyo asal Bali tewas dimutilasi kekasihnyanya di Brisbane, Australia. Pelaku, Marcus Peter Volke, kemudian ditemukan bunuh diri tidak jauh dari lokasi kejadian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER