KERJASAMA BILATERAL

JK Temui Menlu Uni Emirat Arab

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 15:39 WIB
Jusuf Kalla menemui Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab untuk membahas potensi memperluas kerja sama perdagangan dan inventasi antar kedua negara.
JK setuju untuk mempererat kerjasama RI dengan UEA dalam bidang investasi, yaitu di bidang perbankan, turisme, infrastruktur, energi, makanan, dan agrikultural.(Reuters/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abd. Bin Zayed Al Nahyan untuk membahas kemungkinan memperluas kerja sama perdagangan dan investasi.

"Kita tengah menjelajahi kemungkinan memperlebar hubungan terutama di bidang perdagangan, investasi," kata Al Nahyan ketika ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa, (4/11).

Al Nahyan, yang merupakan anak dari pendiri Uni Emirat Arab, Zayed bin Sultan Al Nahyan, menyatakan senang memiliki kesempatan untuk memberikan ucapan selamat langsung kepada presiden dan wakil presiden Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didampingi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, JK menyatakan setuju untuk mempererat kerjasama RI dengan UEA dalam bidang investasi, yaitu di bidang perbankan, pariwisata, infrastruktur, energi, makanan, dan agrikultural.

"Semua bidang sangat menarik tapi kita harus memastikan kita punya struktur hukum yang menghubungkan kedua negara," kata Jusuf Kalla.

Menurut situs Kedutaan Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, Ekspor Indonesia ke UEA telah menjadi yang terbesar di timur Tengah.

Ekspor utama Indonesia ke UAE terdiri dari tekstil, pakaian, kayu lapis, furnitur, elektronik, dan kertas. Sementara impor Indonesia ke UEA antara lain, minyak pelumas, produk kimia, bijih alumunium, besi tua, lantai jagung.

Perdanganan antara Indonesia dan UEA pada tahun 2008 saja telah mencapai lebih dari US$2,18 miliar. Selama Januari 2010, perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai US$154 juta.

Salah satu investasi utama UEA di Indonesia proyek oil rig,  senilai US$1,5 milyar di lepas pantai Pulau Batam dengan Dubai Drydocks dan Fabtech International Inc.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER