Yerusalem, CNN Indonesia -- Satu komite pemerintah Israel menyetujui rencana pembangunan 500 pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur meski Amerika Serikat menentang pembangunan di wilayah pendudukan Palestina.
Persetujuan awal panel Kementrian Dalam Negeri atas pembangunan rumah-rumah baru untuk Ramat Shlomo, satu pemukiman yang dibangun di Tepi Barat ini dilakukan secara diam-diam untuk menghindari perselisihan dengan Washington.
Seminggu lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan agar pembangunan sekitar 600 unit rumah di Ramat Shlomo dan 400 unit di Har Homa Yerusalem Timur segera dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat Palestina dan juga masyarakat internasional sebelumnya mengemukakan kekhawatiran akan pemukiman tersebut karena dianggap sebagai penghalang utama dalam mendirikan negara merdeka Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan ibukota Yerusalem Timur.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri tidak segera memberi konfirmasi atas keputusan komitee yang rinciannya diserahkan kepada kantor berita Reuters oleh seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya.
Pejabat ini mengatakan Israel berharap untuk menghindari publisitas mengenai langkah yang merupakan satu dari serangkanai tahapan logistik dan hukum sebelum pembangunan proyek itu dimulai ini.
Pejabat ini mengatakan jumlah rumah baru yang akan dibangun di Ramat Shlomo ini telah dikurangi karena masalah lingkungan.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan laporan-laporan ini berlawanan dengan tujuan pemerintah Israel menciptakan satu kesepakatan perdamaian.
"Langkah ini mencoreng hal tersebut," ujar Psaki kepada wartawan dalam jumpa pers harian dan mengatakan bahwa Amerika Serikat telah melihat rencana pembangunan itu tetapi tidak memiliki rinciannya.
"Sangat disayangkan rencana itu dijalankan dan ini bukan hanya pandangan Amerika Serikat saja tetapi juga pandangan banyak masyarakat internasional," kata Psaki.
Uni Eropa telah meminta klarifikasi dari Israel mengenai keputusan Netanyahu tentang proyek Har Homa dan Ramat Shlomo.
 Bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di Yerusalem Timur pecah akibat penembakan seorang warga Palestina. (Reuters/Finbar O'Reilly) |
Netanyahu, yang memiliki hubungan buruk dengan Presiden Barack Obama, juga dikritik oleh Gedung Putih setelah sekitar dua puluhan keluarga Yahudi pindah ke rumah di pemukiman Arab Yerusalem Timur tempat sekitar 500 pemukim sudah menetap.
Gerakan anti pemukiman Yahudi di Israel, Peach Now, telah memperingatkan bahwa proyek Har Homa dan Ramat Shlomo bisa meningkatkan ketegangan di Yerusalem Timur yang seteiap hari menjadi ajang pertikaian antara warga Palestina dengan polisi anti huru-hara Israel.
Israel mengganggap seluruh wilayah Yerusalem sebagai ibukotanya meski tidak diakui secara internasional dan menegaskan warga Yahudi berhak tinggal dimanapun di kota itu.
Sekitar 500 ribu warga Israel pindah ke Tepi Barat dan Yerusalem Timur dan hidup bersama 2,4 juta warga Palestina.
Pengadilan Internasional mengatakan pemukiman yang dibangun Israel di tempat itu tidak sah namun Israel tidak mengakui keputusan itu.