SUKU THAILAND

Tak Kenal Listrik, Suku Lisu Tetap Bahagia

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 16:18 WIB
Para wanita suku Lisu di Thailand hanya hidup dari hasil panen padi dan jagung. Namun, hidup mereka tampak bahagia, meskipun mereka tak mengenal listrik.
Para wanita suku Lisu di Thailand hanya hidup dari hasil panen padi dan jagung. (Dok.Istimewa)
Bangkok, CNN Indonesia -- Menegenakan tutup kepala khas berwarna-warni, wanita Lisu terlihat kontras dengan ladang hijau mereka yang subur di utara Thailand.

Di tanah yang dulunya ditanami opium, wanita suku Lisu kini menanam padi dan jagung yang telah memberikan penghidupan sederhana bagi salah satu suku terpencil di Thailand ini.

Saat ini, terdapat sekitar 50 ribu warga suku Lisu tinggal di Thailand. Kebanyakan mereka tinggal di desa terpencil dekat perbatasan Laos dan Myanmar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suku Lisu merupakan keturunan semi-nomaden dan suku etnis Tibet. Suku ini memiliki tradisi, budaya dan kepercayaan animisme yang masih menjadi bagian paling kuat dalam kehidupan mereka.

"Kami memiliki hidup yang bahagia dan sederhana," ujar kepala desa Ban Man Pa yang tampak masih muda.

Saat hujan deras, mudah sekali membayangkan betapa sulitnya kehidupan penduduk desa ketika jalanan yang kotor berubah menjadi aliran lumpur, sehingga orang-orang terpaksa berlindung di bangunan kayu sederhana.

Namun, hidup mereka nampak baik-baik saja, meski akan lebih baik seandainya mereka memiliki listrik.

Namun menurut kepala desa tersebut, mereka tidak sepenuhnya hidup tanpa sentuhan modern yang nyaman.

Suatu waktu keluarganya seharusnya memiliki kuda Thailand, namun sekarang mereka memiliki kuda Jepang.

"Kami menyebutnya Toyota," ujar kepala desa tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER