Brisbane, CNN Indonesia -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan mengakhiri marathon kunjungan luar negerinya ke tiga negara di Australia, untuk menghadiri KTT G20. Sebelumnya, Jokowi melawat ke Tiongkok untuk hadir di KTT APEC, dan Myanmar untuk turut serta dalam KTT ASEAN.
Forum 20 negara perekonomian terbesar dunia atau G20 itu akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang di Australia.
Forum tahun ini seperti disebutkan di situs G20.org akan fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat melalui peningkatan perdagangan dan hasil-hasil ketenagakerjaan dan membuat ekonomi global lebih tahan menghadapi guncangan di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KTT di Brisbane ini akan menghasilkan deklarasi (komunike) yang mencantumkan komitmen kebijakan G20 dan bagaimana mengimplementasikannya.
Selain 20 negara anggota, KTT kali ini juga akan diikuti oleh negara tamu, yaitu Spanyol sebagai tamu permanen, Mauritania sebagai ketua Uni Afrika 2014, Myanmar sebagai ketua ASEAN, Senegal, Senegal yang mewakili kemitraan baru untuk pembangunan Afrika, Singapura dan Selandia Baru.
"Tuan rumah G20 saat ini bekerja sama dengan tuan rumah G20 masa lalu dan masa mendatang (troika G20) untuk membantu memastikan keberlanjutan agenda G20. Para anggota troika G20 saat ini adalah Australia, Rusia (tuan rumah 2013) dan Turki (tuan rumah 2015)," tulis dalam situs tersebut.
Berbagi pengalamanIndonesia sendiri sudah berpartisipasi dalam KTT G20 sejak 2008 lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut, Presiden Jokowi akan diminta untuk berbagi pengalaman ketika menjabat sebagai kepala daerah di Solo dan Jakarta.
"Pak Presiden diminta untuk menyampaikan, berbagi pengalaman tentang reformasi yang dilakukan di Solo dan di Jakarta serta langkah-langkah yang akan dilakukan Indonesia ke depan," ujar Toferry Primanda Soetikno, Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri RI, dalam konfrensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pekan lalu.
Pertemuan itu rencananya akan berlangsung tertutup dalam sesi pertama agenda forum G20.
Toferry menilai saat ini negara-negara dunia sedang berada dalam pertumbuhan ekonomi yang masih belum solid sehingga memberikan dampak bagi Indonesia.
"Kita melihat beberapa negara mengalami perbaikan, namun di beberapa negara lain pertumbuhan ekonominya menurun. Hal tersebut memberi dampak bagi Indonesia," ujar Toferry.
Dalam forum tersebut, G20 telah berkomitmen untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi di negara anggota sebesar dua persen hingga 2018 mendatang.
Tujuan G20Kelompok G20 yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa dimulai pada tahun 1999 sebagai pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pasca Krisis Keuangan Asia.
Kelompok ini didirikan untuk memperluas pembicaraan tentang isu-isu kebijakan ekonomi dan keuangan kunci dan memajukan kerja sama untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi dunia yang stabil dan berkelanjutan.
Pada 2008, KTT G20 pertama diselenggarakan sebagai tanggapan terhadap krisis keuangan global serta pengakuan atas fakta bahwa konsensus internasional dan tindakan tegas perlu dorongan politik para pemimpin.
Para pemimpin G20 telah bertemu delapan kali sejak 2008.
Anggota G20 mewakili sekitar 85 persen dari produk domestik bruto global, lebih dari 75 persen dari perdagangan global dan dua pertiga dari populasi dunia.
Agenda G20 meliputi penguatan ekonomi global, reformasi lembaga keuangan internasional, meningkatkan regulasi keuangan dan mengawasi reformasi ekonomi yang lebih luas. G20 juga difokuskan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global, termasuk mempromosikan penciptaan lapangan kerja dan pembukaan perdagangan.
G20 mengacu pada analisa kebijakan dan saran dari organisasi internasional termasuk Dewan Stabilitas Keuangan, Organisasi Perburuhan Internasional, Dana Moneter Internasional, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Persatuan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Perwakilan dari organisasi-organisasi ini diundang untuk menghadiri pertemuan-pertemuan penting G20 itu.