PERISTIWA 9/11

Teroris Tuduh Arab Saudi Terlibat dalam 9/11

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 11:15 WIB
Sebuah pengakuan baru terkait dengan serangan 9/11 muncul dari balik jeruji, yang menuduh Arab Saudi terlibat dalam serangan ke WTC  tahun 2001 lalu.
Tahun ini Amerika memperingati 13 tahun peristiwa 9/11 yang menewaskan hampir 3000 orang. (Reuters/Andrew Burton)
New York, CNN Indonesia -- Pengakuan baru terkait peristiwa 9/11 muncul dari tersangka teroris Zacarias Moussaoui.

Seperti dikutip CNN pada Selasa (18/11), dari balik penjara, Moussaoui menghidupkan kembali tuduhan lama atas serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Pria berkebangsaan Perancis berusia 46 tahun ini mengklaim bahwa pejabat Kedutaan Arab Saudi terlibat dalam komplotan yang menembak jatuh pesawat Air Force One untuk membunuh Bill Clinton dan Hillary Clinton saat menuju Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moussaoui mengaku bertemu dengan seorang anggota Secret Service, pasukan pengamanan presiden AS beberapa bulan lalu. Dan Moussaoui mengatakan apa yang ia ketahui.

CNN telah meminta keterangan dari Secret Service, namun belum ada jawaban.

Dalam dua surat yang ditulis tangan yang diajukan bulan ini di pengadilan federal New York dan Oklahoma, Moussaoui bercerita ia bertemu dengan putri Saudi ketika ia sedang menjalani kursus penerbangan di Norman, Oklahoma.

Perempuan tersebut memberikannya uang dan menyediakan dana bagi para pembajak 11 September.

Penasihat hukum Saudi telah berulang kali membantah hal ini dan menyatakan Saudi bersih dari keterlibatan serangan teroris 11 September.

"Kerajaan Arab Saudi tidak memiliki peran dalam serangan 11 September 2001," bunyi pernyataan Saudi dalam dokumen pengadilan di Distrik Selatan New York terkait serangan teror 9/11.

Moussaoui yang menderita penyakit mental skizofrenia ini ditahan di pengadilan federal dengan penjagaan maksimum di Florence, Colorado.

Ia divonis penjara seumur hidup setelah mengaku bersalah atas kasus terorisme dan pembunuhan konspirasi yang terhubung dengan pembajakan teroris 11 September.

Moussaoui mengklaim melalui kedua suratnya, ia diserang di dalam penjara atas perintah teroris Ramzi Yousef. Menurut Moussaoui, kekerasan ini ditujukan untuk membungkam kesaksian dirinya melawan pemerintah Saudi.

Yousef merupakan tersangka teroris yang menjadi dalang atas pemboman gedung World Trade Center pada 1993. Ia ditahan di dalam penjara yang sama dengan Moussaoui.

Belum jelas mengenai kemungkinan tahanan di penjara federal Colorado dapat saling berkomunikasi.

Moussaoui mengaku dirinya dianiaya oleh petugas penjara, ia menyebutnya "kampanye pelecehan dan intimidasi."

Dalam surat-suratnya, Moussaoui meminta pengacara baru dan mengatakan ingin dipindahkan dari unit H penjara federal Colorado.

Menurut Moussaoui, unit H merupakan benteng Saudi.

Selain itu ia juga meminta sel penjara yang hangat yang bebas tikus dan meminta pemerintah membuka sumber keuangannya agar ia dapat membeli perangko untuk mengirim surat ke inspektur jenderal.

Sebagai timbal balik atas permintaan ini, Moussaoui bersedia untuk memberikan informasi terkait keterlibatan Saudi dalam serangan terorisme.

Hakim pengadilan Oklahoma, Shon T Erwin, memutuskan memberhentikan kasus Zacarias Moussaoui.

Pengadilan juga menolak permohonan penunjukkan pengacara.

Sementara itu, sampai saat ini belum ada keputusan terkait surat yang dikirim ke pengadilan New York.

Dalang serangan 11 September Osama bin Laden membantah Moussaoui adalah bagian dari komplotan pembajakan.

Pada Mei 2006, bin Laden mengeluarkan rekaman yang mengatakan bahwa ia membantah pengakuan Moussaoui.

"Saya yang bertanggung jawab atas 19 saudara dan saya tidak pernah menugaskan saudara Zacarias bersama mereka dalam misi itu," ujar bin Laden.

(sumber: CNN)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER