London, CNN Indonesia -- Kepolisian Inggris mengklaim berhasil menggagalkan empat atau lima rencana teror tahun ini. Jumlahnya bertambah drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya di negara tersebut.
"Rata-rata dalam beberapa tahun terakhir hanya satu rencana yang digagalkan dalam setahun, tapi tahun ini ada empat atau lima. Kami melibat perubahan momentum, jumlahnya dan keseriusan jenis perencanaan serangan," kata Komisaris Kepolisian Inggris Scotland Yard, Bernard Hogan-Howe, dikutip dari Al-Arabiya, Senin (24/11).
Wakil Komisaris Kepolisian Metropolitan Inggris Mark Rowley mengatakan sebanyak 271 orang ditahan tahun ini, diduga karena merencanakan aksi terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, tiga orang didakwa di London pekan lalu karena merencanakan teror, yaitu memenggal warga Inggris karena terinspirasi oleh gerakan ISIS di Suriah dan Irak.
Rowley memperingatkan bahwa ancaman ekstremis di Inggris terus berkembang. Hogan-Howe menambahkan, ancaman juga datang dari individu radikal atau yang dikenal dengan "serigala sendirian."
Kekhawatiran lainnya adalah aksi teror oleh warga Inggris yang kembali ke tanah air setelah ikut berperang bersama kelompok militan di Suriah atau Irak.
Sebelumnya, anggota dewan dari Partai Buruh Inggris mengatakan ada sekitar 2.000 warga negara itu berperang di Timur Tengah. Namun angka resmi kepolisian menunjukkan jumlahnya hanya 500 orang.
Pengumuman ini disampaikan kepolisian Inggris menjelang pengumuman rencana baru penanggulangan teror oleh Menteri Dalam Negeri Theresa May pada Senin waktu setempat.
Salah satu di antaranya adalah pelarangan terhadap perusahaan asuransi untuk membayarkan tebusan bagi sandera kelompok teroris.
Selain itu untuk mencegah aksi terorisme, kepolisian Inggris meminta warga turut mengenali dan memantau gerakan kelompok radikal.
Selama sepekan mulai dari Senin, polisi akan memberikan pengarahan terhadap 6.000 orang di 80 tempat, termasuk sekolah dan pusat perbelanjaan di seluruh Inggris.
Tujuan program itu adalah agar warga biasa dan para pelaku bisnis bisa membantu polisi dengan mengidentifikasi dan melaporkan tindakan atau orang yang mencurigakan.
Program ini juga akan mendorong warga untuk lebih kritis mempertanyakan aliran dana uang sumbangan yang dikhawatirkan disalurkan ke para militan.
"Jika publik, pengusaha dan polisi bekerja sama dengan aparat keamanan, maka mereka akan menjadi tim yang kuat," kata Hogan-Howe.
Baca juga:
Terinspirasi ISIS, Tiga Warga Inggris Ingin Memenggal Orang
Veteran Militer Kanada Bantu Perangi ISIS Al-Qaidah Menolak Kekhalifahan Al-BaghdadiInggris Akan Buat RUU Pelecehan Psikologis