PENGARUH ISIS

Produsen Cokelat 'ISIS' Ganti Nama

CNN Indonesia
Senin, 24 Nov 2014 16:37 WIB
Sebuah penganan cokelat di Belgia memutuskan mengganti nama mereknya, ISIS, karena tak mau diasoasikan dengan kelompok militan Islam di Irak dan Suriah.
Pabrik penganan cokelat ISIS memproduksi lebih dari 5.000 ton cokelat setiap tahun, dengan omset sekitar US$44 juta atau setara dengan Rp534 miliar. (Reuters/Francois Lenoir)
Brussels, CNN Indonesia -- Produsen penganan cokelat di Belgia mengganti nama mereknya agar tidak menyerupai nama kelompok militan Islam. Pasalnya, merek cokelat tersebut adalah ISIS.

ISIS, tentu saja, merupakan akronim bagi kelompok militan yang ingin menciptakan Negara Islam di Irak dan Suriah. Kelompok radikal ini telah menyebabkan perang saudara di kedua negara tersebut sejak pertengahan tahun ini.

"Kami memilih nama ISIS karena sesuai dengan nama merek permen dan kotak cokelat yang kami produksi," kata manajer pemasaran Desiree Libeert kepada Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika mengetahui penganan cokelatnya kerap diasosiasikan dengan kelompok militan, Libeert menyatakan akan mengganti merek cokelatnya.

"Para pelanggan kami datang dari berbagai negara, dan mereka tak mau membeli cokelat yang namanya sama dengan nama kelompok radikal," ujar Libeert.

Sebelum memakai nama ISIS, pabrik penganan cokelat asal Belgia ini pernah memakai nama Italo Suisse. (Reuters/Francois Lenoir)
Libeert menyatakan bahwa ini bukan kali pertama mereka harus mengganti nama merek cokelat mereka. Akhir tahun lalu, pembuat cokelat tersebut harus mengubah merek mereka, Italo Suisse, karena perusahaan itu tidak punya hubungan dengan Italia maupun Swiss.

"Italo Suisse, dipilih karena sang pembuat cokelat belajar berdagang di Italia maupun Swiss," kata Libeert.

Libeert menyatakan perusahaan yang telah memproduksi penganan cokelat dari tahun 1823 itu akhirnya mengubah nama menjadi Libeert, seperti nama belakangnya.

"Ini nama keluarga pemilik perusahaan," ujar Libeert

Pabrik penganan cokelat Libeert memproduksi lebih dari 5.000 ton cokelat setiap tahun, dengan omset sekitar US$44 juta atau setara dengan Rp534 miliar.

Baca juga: Kegemukan, Warga Australia Ditolak Masuk ISIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER