TERORISME ISIS

Perancis Sangkal Identifikasi Warganya dalam Video ISIS

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2014 00:56 WIB
Pemerintah Perancis menyangkal bahwa salah satu dari pria yang terlihat dalam video eksekusi ISIS adalah Mickael Dos Santos, warga negara Perancis.
Keikutseraan Perancis dalam serangan udara AS ke markas ISIS di Irak dan Suriah menegaskan undang-undang anti-terorisme tahun ini untuk mengehentikan warga Perancis pergi ke Suriah dan mencegah anak-anak muda Muslim menjadi radikal. (Reuters/Stringer)
Paris, CNN Indonesia --

Pemerintah Perancis menyangkal bahwa salah satu dari pria yang terlihat dalam video eksekusi ISIS akhir pekan lalu adalah Mickael Dos Santos, 22 tahun, warga negara Perancis.

Penyangkalan tersebut dikemukakan hanya beberapa hari setelah pemerintah Perancis menyatakan bahwa Dos Santos merupakan salah satu dari dua warga Perancis yang terlihat dalam video eksekusi ISIS terhadap pekerja asal Amerika Serikat, Peter Kassig.

"Kami sudah menyatakan tentang petunjuk yang sangat teliti dan 'meyakinkan' tersebut kemarin, bahwa kami tidak pernah membahas identitas resmi. Investigasi ini masih berlanjut," ujar juru bicara dari kantor kejaksaan Paris, Perancis, Agnès Thibault-Lecuivre kepada CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun menyangkal Dos Santos terlihat dalam video pembunuhan keji tersebut, pihak kejaksaan tidak menyangkal bahwa Dos Santos memang terlibat dengan ISIS.

Dos Santos memang dinyatakan sebagai buron sejak Oktober 2013 lalu, karena menjadi salah satu warga Perancis yang pergi Suriah untuk berperang bersama ISIS.

Namun, hingga saat ini, pemerintah Perancis tidak menyangkal bahwa Maxime Hauchard, 22 tahun, seorang mualaf Perancis dari wilayah Normandia terlihat dalam video tersebut.

Hauchard pergi meninggalkan Perancis menuju Mauritania pada 2012 lalu ke Suriah tahun 2013.

Jaksa Penuntut Umum Francois Molins mengungkapkan bahwa Hauchard adalah seorang jihad yang meradikalisasi dirinya sendiri, sebab ia melakukan perjalanan ke kawasan konflik tersebut dengan kedok menjalankan misi kemanusiaan.

Menurut Molins, Hauchard sudah diincar oleh dinas keamanan Perancis sejak 2011.

Kematian Kassig diumumkan pada Minggu (16/11) lewat sebuah video seperti juga pembunuhan lima orang Barat oleh ISIS. Video terbaru ini juga menunjukkan pemenggalan 14 orang lain yang ISIS sebuat sebagai militer dan pegawai Suriah.

Sebelumnya, Departeman keamanan Perancis menganalisa rekaman untuk menentukan apakah orang kedua dalam video ISIS juga warga Perancis, tapi Molins mengatakan kepada wartawan bahwa analisan tersebut terlalu dini.

Hakim Perancis sempat membuka penyelidikan awal tahun lalu terhadap Hauchard karena dicurigai bersekongkol untuk melakukan tindakan terorisme.

Perancis menjadi bagian dari koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS. Ini menegaskan undang-undang anti-terorisme tahun ini untuk mengehentikan warga Perancis pergi ke Suriah dan mencegah anak-anak muda Muslim menjadi radikal.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER