Brussels, CNN Indonesia -- Aksi protes menentang langkah penghematan anggaran yang diterapkan pemerintah Belgia kerap terjadi. Kali ini, serikat pekerja Belgia membuat kerusuhan dengan melumpuhkan pelabuhan Antwerp dan memperlambat lalu lintas kereta, Senin (24/11).
Serikat pekerja meluncurkan aksi protes terkait upaya penghematan yang dilakukan pemerintah Belgia dengan memotong penghasilan karyawan, memperpanjang waktu kerja, membatasi pelayanan sosial, dan memperlama batas usia pensiun hingga dua tahun.
"Saya harus bekerja sampai umur 67 tahun, padahal bekerja di sini amat sulit dan melelahkan," kata Frank Verhulst, pekerja pelabuhan, seperti ditulis The Daily Progress, Senin (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pekerja menyabotase pelabuhan Antwerp dan memastikan tak ada satu kapalpun yang dapat pergi berlayar maupun berlabuh di pelabuhan terbesar kedua di Eropa ini.
Aksi protes ini diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat. Para pekerja mengancam jika protes mereka tidak didengar, mereka akan melakukan mogok kerja pada 15 Desember mendatang.
 Para pekerja menyabotase pelabuhan Antwerp dan memastikan tak ada satu kapalpun yang dapat pergi berlayar maupun berlabuh di pelabuhan ini. (Reuters/Yves Herman) |
Awal bulan lalu, kerusuhan terjadi di pusat kota Brussels setelah aksi protes serikat pekerja yang sebelumnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh. Massa merusak dan membakar puluhan kendaraan.
Pihak kepolisian harus menyemprotkan merica dan
water canon ke arah pengunjuk rasa untuk mengamankan situasi.
Gubernur Bank Sentral Belgia, Luc Coene, mengatakan Belgia memerlukan reformasi pemotongan utang sektor publik hingga 100 persen dari anggaran tahunan. Langkah ini juga diterapkan untuk meningkatkan daya saing.
Coene menyatakan jika langkah penghematan ini tak segera dilakukan maka beban utang negara akan semakin bertambah dan meningkatkan masalah bagi generasi berikutnya.