Jenewa, CNN Indonesia -- Lonjakan angka kematian Ebola yang dilaporkan oleh WHO pada akhir pekan yang menunjukkan kenaikan sekitar 1000 kematian di Liberia merupakan kesalahan dan telah dihapus dari sata terbaru yang dirilis WHO pada Senin (1/12).
Data yang direvisi WHO menunjukkan angka kematian akibat Ebola mencapai 5987, hampir 1000 lebih sedikit dari yang dilaporkan sebelumnya.
"Angka-angka dari Liberia datang tapi mereka sudah mengatakan itu adalah kematian bukan akibat Ebola dan kami akan mencabut data itu,” kata asisten direktur jenderal WHO, Bruce Aylward kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu menempatkan korban tewas Liberia pada 4181, naik dari 3016 dari dua hari sebelumnya. Data terbaru yang telah direvisi dari WHO yang dipublikasikan pada Senin (1/12) menunjukkan korban tewas dari Liberia sebanyak 3145 dari 7635 kasus per 28 November.
Sierra Leone memiliki angka yang hampir sama, dengan kumulatif 7109 pasien Ebola selama epidemi dan 1530 kematian.
Negara terparah ketiga, Guinea, telah menyumbang 1312 kematian dari 2155 kasus, data WHO menunjukkan. Terdapat enam kematian di Mali, berkurang satu dari rilis data sebelumnya pada Jumat.