Washington, CNN Indonesia -- Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengeluarkan peringatan bagi anggota militer AS akan adanya ancaman Negara Islam (ISIS) yang akan menyerang mereka. FBI mengatakan "pihak-pihak di luar AS tengah mencari orang-orang yang sepaham di AS untuk melancarkan serangan-serangan ini."
"Kami juga meminta anggota militer AS untuk mengevaluasi ulang informasi diri mereka di situs jejaring online yang berpotensi menarik perhatian ekstremis-ekstremis tersebut," ujar peringatan tersebut.
Seorang pejabat anti-terorisme AS mengatakan kepada CNN para kader ISIS tengah mencari dan menilai individual-individual di AS yang dianggap tertarik menyerang anggota militer AS di negara mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim liburan ini dianggap rawan karena banyaknya anggota militer AS yang mengenakan seragam mereka saat dalam perjalanan. Peringatan FBI tersebut juga merujuk pada beberapa serangan terhadap anggota militer Kanada yang terjadi belakangan ini.
Yang menjadi kekhawatiran utama FBI dan komunitas intelijen AS ialah adanya kemungkinan anggota ISIS sedang melacak informasi pribadi tentara-tentara AS tertentu - seperti alamat mereka dan alamat keluarga mereka - dari situs jejaring sosial mereka sendiri.
ISIS ditengarai sedang mengumpulkan informasi tersebut dan lalu mencari orang-orang di AS yang bersedia menyerang para tentara tersebut tanpa harus turun tangan sendiri.
FBI sendiri tengah bekerja sama dengan komunitas intelijen AS beserta pihak militer untuk menangkal kekhawatiran tersebut.
Kolonel Steve Warren, juru bicara Departemen Pertahanan AS, mengatakan peringatan tersebut "memperkuat arahan yang telah diberikan pimpinan kami beberapa waktu lalu. Ini bukanlah sesuatu yang baru." Steve juga tidak mengetahui apakah ada informasi intelijen baru yang membuat FBI mengeluarkan peringatan tersebut.
Oktober lalu, FBI mengeluarkan peringatan senada untuk anggota lembaga-lembaga penegak hukum AS dan bahkan anggota pers akan adanya potensi ancaman ISIS di AS.
Ahli-ahli terorisme dan keamanan kerap mengungkapkan kekhawatiran mereka ISIS dapat menginspirasi ekstremis-ekstremis di Barat untuk melakukan aksi terorisme.
September lalu, penegak hukum Australia berhasil menggagalkan sebuah rencana yang terinspirasi oleh ISIS untuk memenggal seseorang di publik.
Baca juga: