TAHANAN GUANTANAMO

Di Uruguay, Mantan Tahanan Guantanamo Bisa Hidup Bebas

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2014 11:40 WIB
Presiden Uruguay, Jose Mujica, berjanji akan menerima dan memperlakukan enam mantan tahanan penjara Guantanamo sebagai manusia bebas di negaranya.
Setibanya di Montevideo, Uruguay, keenam mantan tahanan Guantanamo dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. (Reuters/Andres Stapff)
Montevideo, CNN Indonesia -- Uruguay berjanji akan menerima dan memperlakukan enam mantan tahanan penjara Guantanamo sebagai manusia bebas.

"Mereka tidak akan dibatasi dengan cara apapun. Status mereka adalah pengungsi dan imigran," kata Menteri Pertahanan Uruguay, Eleuterio Fernandez Huidobro, seperti ditulis Reuters, Senin (8/12).

Sebanyak enam mantan tahanan penjara Guantanamo telah diterbangkan ke Uruguay pada Minggu (7/12) untuk menjalani kehidupan yang bebas. Langkah ini merupakan upaya Presiden AS Barack Obama untuk menutup Guantanamo, penjara yang penuh kontroversi karena sebagian besar tahanan tak pernah menjalani peradilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Uruguay, Jose Mujica, sebelumnya menyatakan bahwa para tahanan, yang terdiri atas empat mantan tahanan asal Suriah, seorang mantan tahanan asal Tunisia dan seorang mantan tahanan asal Palestina diterima untuk tinggal di Uruguay, namun dapat meninggalkan negara ini kapan saja mereka inginkan .

Sementara Huidobro mengatakan semua enam telah secara resmi meminta suaka politik dari Uruguay. Suaka politik tersebut tak akan mengharuskan mereka untuk tetap tinggal di Uruguay.

"Saya bukan pengacara, mungkin suaka politik menyatakan mereka tidak bisa bebas bepergian ke mana saja, tetapi Uruguay tak akan menahan mereka," kata Huidobro.

Uruguay akan menjadi rumah bagi para mantan narapidana yang telah menjalani hukuman penjara selama lebih dari 10 tahun di penjara Guantanamo. Mereka akan ditempatkan di Montevideo, ibu kota Uruguay.

"Petugas keamanan yang berjaga di sekitar mereka hanyalah untuk melindungi privasi mereka, bukan karena para tahanan ini ancaman untuk warga Uruguay," kata Huidobro.

Huidobro memastikan para mantan narapidana akan hidup seperti warga biasa di Uruguay.

"Mereka akan hidup sederhana. Kami tidak ingin mereka terus dikawal oleh polisi. Kami ingin mereka membaur bersama rakyat," kata Huidobro.

Setibanya di Montevideo, keenam mantan tahanan ini dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. 

"Kami sangat berterima kasih kepada Uruguay dalam aksi kemanusiaan yang penting ini," ujar Clifford Sloan, utusan Departemen Luar Negeri AS soal Guantanamo yang merundingkan pemindahan ini pada Januari.

"Dukungan yang kami terima dari teman dan sekutu kami sangat penting untuk mencapai tujuan bersama yaitu menutup Guantanamo dan pemindahan ini merupakan tonggak sejarah," katanya. 

Selain enam mantan napi yang telah dipindahkan ke Uruguay, tedapat tujuh mantan tahanan lain yang sebelumnya telah dipindahkan dari Guantanamo sejak awal November.

Di antara tujuh mantan napi tersebut, tiga orang dipindahkan ke Republik Georgia, dua orang ke Slowakia, satu orang ke Arab Saudi dan satu orang ke Kuwait.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER