DEMONSTRASI HARI HAM

Peringati Hari HAM, Demonstran Kuba Diciduk

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 11:29 WIB
Demonstran Kuba yang berunjuk rasa dalam rangka memperingati hari HAM internasional diciduk oleh polisi tanpa sebab yang jelas.
Demonstran yang dianggap melawan pemerintah Kuba biasanya ditahan selama beberapa jam atau beberapa hari lalu dibebaskan tanpa tuntutan. (Reuters/Enrique De La Osa )
Havana, CNN Indonesia -- Polisi Kuba menahan pengujuk rasa damai di pusat kota Havana pada Rabu (10/12), yang berdemonstrasi bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia sedunia.

Polisi menciduk demonstran begitu mereka tiba secara perseorangan atau dalam kelompok kecil.

Perseteruan singkat yang terjadi antara polisi dan demonstran sempat menganggu lalu lintas di luar toko es krim Coppelia yang populer di kota itu, memberikan tontonan bagi warga yang menunggu bus atau mengantri di bioskop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pemimpin demonstran memperkirakan bahwa puluhan orang ditahan dalam aksi serupa di seluruh Kuba, namun polisi menolak berkomentar.

Petugas menarik demonstran yang meneriakkan "Kebebasan!" dan "Hidup hak asasi manusia!" atau mengangkat jari telunjuk dan ibu jari mereka untuk membentuk "L" untuk "liberty" (kebebasan).

Di lain pihak, pengunjuk rasa pro-pemerintah juga melakukan demonstrasi dan meneriakkan "Hidup revolusi!" atau "Fidel!", merujuk pada mantan Presiden Fidel Castro, yang secara resmi disebut sebagai "pemimpin sejarah" atau "Panglima" revolusi Kuba 1959.

Pemandangan serupa terjadi hampir setiap tahun setiap peringatan hari HAM, dengan sebuah grup bernama 'Ladies in White' selalu hadir di aksi unjuk rasa. Pemerintah Kuba biasanya mentolerir aksi mereka namun tak jarang juga mereka ditangani dengan keras.

Seorang pria ditarik polisi saat ia akan melemparkan selebaran ke jalan. Namun polisi menolak untuk memberikan selebaran itu ke Reuters.

Seorang pria lain, dengan suara pelan mengatakan kepada Reuters dalam bahasa Inggris, "Jangan khawatir, negara ini akan bebas segera. Orang-orang ini, komunis, sangat buruk." Ia kemudian ditarik oleh polisi dan diseret ke dalam mobil patroli .

Ditanya apa pelanggaran yang dilakukannya, polisi menunjuk kepada para demonstran pro-pemerintah dan berkata, "Tanyakan kepada mereka."

Para pejabat Kuba biasanya menahan demonstran yang dianggap membangkang atau melawan pemerintah selama beberapa jam atau  beberapa hari lalu membebaskan mereka tanpa gugatan hukum.

"Tentu akan ada lusinan (penahanan) di seluruh negeri saat ini, terutama di ibukota, tapi masih terlalu dini untuk menyimpulkan," kata Elizardo Sanchez, pemimpin Komisi Kuba untuk Hak Asasi Manusia dan Rekonsiliasi Nasional.

Polisi telah menahan 398 aktivis oposisi pada November lalu, menambah total jumlah penahanan jangka pendek menjadi 8410 tahun ini, kata lembaga itu.

Angka itu termasuk penahanan berulang dan tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Kuba menganggap para demonstran pembangkang adalah agen yang telah dibayar Amerika Serikat dan mengatakan kesehatan dan pendidikan gratis (yang disediakan Kuba) juga hak asasi manusia.

Untuk mendukung pernyataan itu, pemerintah mengundang wartawan ke rumah sakit Havana yang merawat 279 pasien cacat.

"Di sini kami bekerja untuk mencapai kebahagiaan bagi mereka dengan cacat mental yang tidak dianggap masyarakat sebagai hak asasi manusia," kata direktur rumah sakit Emelia Ycart.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER