Beijing, CNN Indonesia -- Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, memenangkan penghargaan perdamaian Konfusius 2014 atas kontribusi besarnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
"Ketika menjabat, Castro tidak melakukan kekerasan atau pemaksaan untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan internasional, terutama dengan Amerika Serikat," ujar Liu Zhiqin, pendiri penghargaan perdamaian Konfusius, seperti dikutip harian resmi Tiongkok, The Global Times, Kamis (12/12).
Menurut panitia penyelenggara, pria berusia 88 tahun itu dianggap berbeda, meskipun ia sering disebut sebagai diktator yang berkuasa di negara dengan satu partai selama lima dekade di Kuba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Castro juga membuat kontribusi penting dalam penghapusan perang nuklir setelah ia pensiun," ujar Liu memberikan contoh, seperti dilansir The Guardian.
Castro yang sedang sakit parah tidak dapat datang ke Beijing untuk mengambil penghargaan tersebut, bahkan belum jelas apakah ia sepenuhnya sadar bahwa ia menerima penghargaan ini.
Penghargaan berupa patung emas dan sertifikat ini kemudian diserahkan kepada mahasiswa asing asal Kuba dalam upacara di hotel Beijing, Selasa (9/12).
Penghargaan perdamaian Konfusius berbeda dengan Nobel perdamaian karena sponsor dari Konfusius ini merupakan para akademisi dan pengusaha swasta yang mengaku bahwa mereka mandiri dari pemerintah Tiongkok.
Diambil dari nama tokoh bijak Tiongkok kuno, penghargaan ini pertama kali dibuat pada 2010 setelah Nobel perdamaian diberikan kepada tahanan aktivis Tiongkok yang merupakan penulis dan pegiat oposisi, Liu Xiaobo.
"Penghargaan dibuat oleh lembaga sipil. Mereka hanya mengungkapkan aspirasinya pada perdamaian dunia," ujar juru bicara menteri luar negeri Tiongkok, Hong Lei, Kamis (11/12).
Sebelumnya, penghargaan Konfusius diberikan juga kepada mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Vladimir Putin dinobatkan penghargaan perdamaian ini karena upaya peningkatan militer serta status politik Rusia dan memberantas pasukan anti-pemerintah di Chechnya.
Liu mengatakan Castro dipilih oleh 33 anggota komite dari 16 kandidat.
Ia berhasil mengalahkan kandidat lain seperti Presiden Korea Selatan Park Geun Hye dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon.