PENYANDERAAN AUSTRALIA

Pelayan Kafe Hampir jadi Korban Penyanderaan

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 10:04 WIB
Bruno datang hanya selang beberapa menit setelah kafe tempatnya bekerja dikuasai kelompok teroris, yang menyandera 13 orang di dalamnya.
Bruno datang hanya selang beberapa menit setelah kafe tempatnya bekerja dikuasai kelompok teroris, yang menyandera 13 orang di dalamnya. (Reuters/David Gray)
Sydney, CNN Indonesia -- Seorang pelayan kafe Lindt, Bruno, selamat dari penyanderaan setelah datang hanya selang beberapa menit setelah tempatnya bekerja dikuasai teroris. Saat ini ada 13 orang yang disandera kelompok yang membawa bendera Islam di pusat kota Sydney itu.

Bruno yang menolak memberikan nama belakangnya, dikutip Sydney Morning Herald, Senin (15/12), mengatakan bekerja pukul 10 dan datang sesaat sebelum penyanderaan dimulai di kafe itu pada pukul 9.45.

"Saya seharusnya mulai bekerja pukul 10," kata Bruno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat datang, lanjut dia, pintu kafe tertutup, keadaan yang aneh untuk jam-jam sibuk.

"Saya melihat seorang pria yang sepertinya mengawasi keadaan. Dia berdiri sementara yang lainnya duduk," ujar dia.

"Saat itulah polisi datang dan semuanya mulai meletakkan tangan di jendela. Banyak orang di dalamnya," lanjut Bruno.

Ditanya apakah mereka membawa senjata, Bruno menjawab "Saya tidak melihatnya."

Polisi mengawal Bruno meninggalkan lokasi. Dia menolak berbicara soal identitas kawan-kawannya yang disandera demi keselamatan mereka.

Pemilik usaha di dekat kafe tersebut, Akan Beyzade, mengatakan, "Sekitar 10 lewat 10, polisi berlarian seperti orang gila dan mengatakan 'tutup toko! Keluar!"

Di kaca jendela kafe tersebut terlihat para sandera menempelkan bendera hitam bertuliskan Syahadat. Awalnya dikira bendera itu adalah bendera ISIS.

Greg Barton, ahli terorisme dari Universitas Monash di Melbourne mengatakan bahwa kemungkinan mereka adalah simpatisan ISIS, namun sulit mendapatkan bendera kelompok radikal di Suriah dan Irak itu.

"Mendapatkan bendera ISIS akan sulit, dan mereka akan membawa apa yang mereka miliki," kata Barton.

Tim buru sergap Australia telah mengepung lokasi dan menutup toko-toko dan tempat usaha di sekitar kafe tersebut.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Komite Keamanan Nasional di Kabinet telah melakukan rapat darurat membicarakan situasi tersebut.

"Ini tentunya adalah insiden yang memprihatinkan, tapi seluruh warga Australia harus yakin bahwa aparat dan pasukan keamanan kita telah dilatih dengan baik dan dipersenjatai serta merespon peristiwa itu dengan cara yang profesional," kata Abbott.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER