Sydney, CNN Indonesia -- Drama penyanderaan di kafe Lindt, Sydney, telah berakhir namun penyelidikan baru saja dimulai.
Setelah penyanderaan selama 16 jam berlangsung dan suara tembakan terdengar dari dalam, pihak berwenang Australia akhirnya menyerbu kafe pada Selasa (16/12) dini hari, kata Kepolisian New South Wales kepada wartawan.
Tiga orang dilaporkan meninggal setelah penyerbuan, termasuk pelaku dan dua orang sandera. Korban meninggal adalah seorang pria berusia 34 tahun dan seorang wanita berusia 38 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa sandera lain juga terluka, termasuk seorang polisi yang terluka di bagian wajah terkena peluru. Menurut polisi, semua korban terluka saat ini berada dalam kondisi stabil.
“Bisa dipahami ada banyak spekulasi, tetapi butuh waktu untuk menjelaskan apa yang terjadi dan mengapa," kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott kepada wartawan, pada Selasa (16/12).
Apa yang diinginkan oleh pelaku? Mengapa dia memilih kafe sebagai sasarannya?
“Mereka hanya orang-orang Australia yang singgah untuk minum kopi pagi di kafe dan tidak bisa dibayangkan bahwa orang-orang yang akan akan melakukan rutinitas mereka ini harus terjebak dalam suatu insiden yang mengerikan," kata Abbott.
Abbott mengucapkan belasungkawa kepada orang-orang terjebak dalam serangan itu dan kerabat mereka.
"Peristiwa ini menunjukkan bahwa bahkan sebuah negara bebas yang terbuka dan aman seperti kita rentan terhadap tindak kekerasan bermotif politik," kata Abbott. "Tapi mereka juga mengingatkan kita bahwa Australia dan warga Australia tangguh dan kita siap untuk merespon."
Pelaku penyanderaan diduga bernama Man Haron Monis, seorang sheikh gadungan asal Iran, yang memiliki deretan panjang catatan kriminal di kepolisian Sydney.
(sumber:
CNN)