METODE PENYIKSAAN CIA

Korut Minta PBB Bahas Metode Interogasi CIA

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 03:29 WIB
Korea Utara meminta Dewan Keamanan PBB untuk membahas metode interogasi berbalut penyiksaan kejam oleh Badan Intelijen Pusat AS, CIA, yang melanggar HAM. 
Korea Utara, yang kini dipimpin oleh Kim Jong-Un, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membentuk komisi investigasi ad-hoc untuk menyelidiki kejahatan penyiksaan CIA. (Reuters/KCNA)
Pyongyang, CNN Indonesia -- Korea Utara meminta Dewan Keamanan PBB untuk membahas metode interogasi berbalut penyiksaan kejam oleh Badan Intelijen Pusat AS, CIA, kepada tersangka teroris, yang terungkap dalam laporan intelijen Senat AS, pekan lalu.

Korut juga meminta PBB melakukan penyelidikan dan memastikan intel CIA yang bertanggung jawab atas penyiksaan tersebut menerima pertanggungjawaban atas tindakan mereka yang melanggar hak asasi manusia.

Permintaan dari Pyongyang tersebut datang setelah dua pertiga dari 15 anggota dewan DK PBB mendesak pembahasan tentang penerapan hak asasi manusia Korea Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan PBB pada Februari menjabarkan secara rinci pelanggaran HAM di Korea Utara yang disebutkan setara dengan kekejaman pada era Nazi.

Jika DK PBB menyetujui pembahasan metode interogasi CIA dalam agendanya, pembahasan tersebut dapat dilakukan kapan saja.

"Isu pelanggaran HAM di Republik Demokratik Rakyat Korea, atau yang dikenal dengan Korea Utara, merupakan permainan politik saja dan sama sekali tidak relevan dengan perdamaian regional atau internasional dan keamanan," tulis Duta Besar PBB untuk Korea Utara Ja Song Nam dalam suratnya kepada PBB, dilansir dari Reuters, Senin (15/12).

Song Nam menyatakan masalah kejahatan penyiksaan yang dilakukan CIA dan Amerika Serikat perlu segera dibahas dalam Dewan Keamanan PBB karena mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.

Laporan Senat AS yang dirilis pekan lalu menjabarkan bahwa CIA telah menyesatkan Gedung Putih dan masyarakat tentang metode interogasi kejam atas tersangka teroris paska serangan 9/11 2001.

Metode interogasi tersebut dinilai lebih brutal dan dan lebih kejam dari yang selama ini diketahui publik.

Korea Utara mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membentuk komisi investigasi ad-hoc untuk menyelidiki kejahatan penyiksaan CIA secara menyeluruh dan menahan mereka yang bertanggung jawab.

Sementara, sebuah komite PBB bulan lalu mendesak dewan untuk menuntut Korea Utara atas tunduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan menyeret permasalahan tersebut ke Mahkamah Pidana Internasional.

Ide tersebut ditolak oleh Duta Besar PBB untuk Tiongkok, Liu Jieyi, yang mengatakan tuntutan kepada Korea Utara adalah ide yang buruk. Sementara, Duta Besar PBB untuk Rusia, Vitaly Churkin menyatakan masalah tersebut harus ditangani oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Sumber diplomat menyatakan, Tiongkok, yang kemungkinan didukung oleh Rusia, mungkin akan memveto setiap rujukan ke pengadilan internasional yang berbasis di Den Haag.

Hamun, hal tersebut tak akan menghalangi pembahasan tentang penerapan HAM di dalam agenda DK PBB.

"Saya pikir tidak tepat untuk membahas permasalahan HAM di agenda Dewan Keamanan PBB," kata Churkin, Senin (15/12).

Baca juga: Reaksi Dunia Terhadap Laporan Intelijen Senat AS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER