PERETASAN SONY

The Interview Batal Dirilis di Bioskop

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 08:06 WIB
Sony Corp memutuskan untuk membatalkan rilis film "The Interview" ke khalayak ramai setelah ada ancaman serangan siber kepada bioskop.
Sony menarik film ini dari rencana pemutaran luas setelah mendapat ancaman dari para peretas yang memprotes isi film komedi pembunuhan Kim Jong-un ini. (Reuters/Kevork Djansezian)
Los Angeles, CNN Indonesia -- Penyelidik Amerika Serikat yakin Korea Utara berada di balik serangan siber terhadap jaringan komputer Sony Corp.

Sony Pictures membatalkan pemutaran "The Interview" yang rencananya akan drills pada tanggal 25 Desember di Amerika Serikat dan Kanada, sementara pemerintah AS yakin Korea Utara berada di balik serangan siber ke jaringan komputer tersebut.

"Sejalan dengan keputusan oleh sebagian besar gedung bioskop untuk tidak menayangkan film "The Interview", kami memutuskan untuk tidak meneruskan rencana rilis di bioskop secara luas pada tanggal 25 Desember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengkritik mengecam keputusan Sony ini.

"Setelah Sony menyerah, Amerika kalah dalam perang siber pertama. Ini insiden yang berbahaya," cuit Newt Gingrich, mantan ketua DPR AS.

Sementara itu sumber-sumber pemerintah Amerika Serikat menggambarkan serangan itu sebagai "disponsori pemerintah" dan pemerintah Korea Utara terlibat dalam aksi ini.

Kantor berita Reuters mengutip sumber yang tidak mau disebutkan namanya bahwa pemerintah Obama sempat mengadakan pembicaraan internal apakah akan mengumumkan penemuan para penyelidik ini atau tidak.

Jaringan komputer Sony Pictures Entertainment diretas para akhir November yang melumpuhkan komputer mereka dan terjadi pencurian data-data rahasia.

Kelompok peretas yang mengaku bernama "Guardian of Peace" mengaku bertanggungjawab atas aksi itu sebagai protes atas film komedi "The Interview" produksi perusahaan ini.

Film tersebut dikritik Korea Utara karena bercerita mengenai rencana pembunuhan Presiden Kim Jong-un dan dianggap sebagai satu pernyataan perang.

Pemerintah Korea Utara sendiri membantah terlibat dalam aksi peretasan jaringan komputer Sony Corp, namun mengatakan aksi itu dilakukan oleh pendukung dan simpatisan negara tersebut.

Sony juga memutuskan untuk tidak merilis film ini dalam bentuk video yang bisa ditonton oleh penggemar film di rumah masing-masing.

"Sony Pictures tidal memiliki rencana untuk merilis film ini," ujar juru bicara Sony ketika ditanya apakah ada tanggal untuk rilis video film tersebut.

Sebelumnya Sony Pictures Entertainment membatalkan pemutaran perdana film ini di New York karena ada ancaman serangan komputer dari GOP terhadap bioskop-bioskop yang memutar film ini.

[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER