New York, CNN Indonesia -- Saat ini, kebanyakan produk styrofoam yang digunakan di kota-kota besar di dunia berakhir di tempat pembuangan sampah.
Masih menjadi perdebatan apakah polystyrene, yang umumnya dikenal sebagai styrofoam dapat secara efektif didaur ulang secara efektif tanpa memakan biaya terlalu mahal.
Tahun lalu, New York mengeluarkan peraturan yang membatasi penjualan dan penggunaan cangkir, wadah makanan dan bahan kemasan yang terbuat dari styrofoam. Ini akan berlaku untuk restoran, kedai kopi, makanan gerobak dan berbagai industri makanan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi larangan itu ditunda terlebih dahulu memberikan waktu kepada kota dan produsen untuk melihat apakah mereka bisa menemukan cara untuk mendaur ulang materi tersebut.
Jika styrofoam bisa didaur ulang, maka proses daur ulang akan dilakukan di fasilitas daur ulang di Brooklyn.
Namun jika tidak, maka larangan tersebut dijadwalkan akan mulai berlaku pada Juli mendatang.
Keputusan terkait hal itu diharapkan segera diumumkan.
Larangan itu akan menempatkan New York City berada di liga yang sama seperti San Francisco, Seattle, San Jose dan Portland, yang semuanya membatasi penggunaan wadah styrofoam.
Dart Container, salah satu pembuat cangkir busa berbahan styrofoam, mengatakan bahwa bahan itu bisa didaur ulang dengan cara yang ekonomis dan efektif secara lingkungan.
Dart telah mengusulkan sebuah rencana yang akan menjamin bahwa semua produk busa New York akan didaur ulang untuk lima tahun ke depan - tanpa biaya kepada New York, menurut pernyataan dari Michael Westerfield, direktur divisi daur ulang Dart Container.
Westerfield menambahkan bahwa perusahaannya bertujuan memperoleh "jutaan pendapatan" dengan daur ulang styrofoam, meskipun ia tidak merinci bagaimana pendanaan proposal itu.
Di sisi lain, kritikus tidak setuju bahwa daur ulang adalah pilihan yang baik.
Sebuah studi oleh Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam menemukan bahwa tidak ada cara yang aman dan hemat biaya untuk mendaur ulang plastik dan larangan adalah satu-satunya pilihan.
Pada 2013, San Jose, California, menemukan bahwa styrofoam tidak dapat didaur ulang karena nilai pasar yang rendah dan risiko kontaminasi makanan.
Terkait kemungkinan larangan mendatang, sebuah laporan terbaru dari Goldman Sachs mengatakan itu akan menjadi kabar baik bagi Berry Plastics Group, yang membuat cangkir dari material mirip plastik yang dapat didaur ulang.