Baghdad, CNN Indonesia -- Ledakan bunuh diri terjadi di tengah upacara pemakaman di wilayah utara kota Baghdad, Irak, pada Senin (29/12). Diduga pelakunya adalah militan ISIS yang telah menguasai wilayah utara Irak.
Pelaku yang mengenakan rompi peledak melakukan aksinya di tengah kerumunan warga yang menghadiri pemakaman anggota kelompok Dewan Kebangkitan, dikenal juga dengan nama Putra-putra Irak dan Sahawat, sebuah organisasi pejuang Arab Sunni.
Sedikitnya 21 orang tewas dan 35 lainnya terluka dalam serangan di distrik al Taji yang mayoritas dihuni Muslim Sunni itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Kebangkitan adalah kelompok yang didukung Amerika Serikat dan telah aktif di Irak sejak tahun 2006. Beberapa tahun lalu, kelompok ini disebut sebagai penyumbang perdamaian dan peredam kekerasan di seluruh Irak, menjadikan anggotanya sasaran utama militan radikal.
Pejabat keamanan Irak meyakini militan ISIS berada di balik serangan tersebut.
ISIS telah menguasai wilayah utara Irak sejak Juni lalu dan saat ini mengepung wilayah selatan Dhuluiya, tempat tinggal kelompok Muslim Sunni al-Jubouri yang menolak berbaiat.
Pasukan keamanan Irak dibantu militan pro-pemerintah telah menguasai sebagian besar wilayah Dhuluiya yang terletak 70 km utara Baghdad pada penyerangan Minggu dan Senin.
Organisasi Syrian Observatory for Human Rights mencatat ISIS telah membunuh 1.878 orang di Suriah dalam enam bulan terakhir, kebanyakan adalah warga sipil. Selain itu, ISIS juga membunuh 120 anggotanya sendiri, yang sebagian besarnya adalah warga asing yang mencoba pulang ke negaranya.
Sumber:
CNN