AIRASIA DITEMUKAN

Jepang Bantu Operasi Pencarian Pesawat QZ8501

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 17:23 WIB
Pemerintah Jepang telah mengirimkan satu tim koordinasi untuk membantu Basarnas dalam operasi pencarian dan penyelamatan AirAsia QZ8501.
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo, menjelaskan bantuan yang dikirimkan pemerintah Jepang untuk membantu operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501. (CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jepang telah mengirimkan satu tim koordinasi untuk membahas bantuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan AirAsia QZ8501 dengan Badan SAR Nasional Indonesia (Basarnas).

Tim koordinasi yang datang nanti malam adalah pejabat dari kementerian luar negeri, kementerian pertahanan dan Japan Internasional Cooperation Agency, atau JICA.

"Tim koordinasi telah dikirimkan hari ini, mungkin akan sampai nanti malam di Jakarta. Nanti akan ada briefing dengan Basarnas," ujar Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo, di Jakarta, Rabu (31/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Shindo, sesuai dengan permintaan dari Basarnas, pemerintah Jepang telah mengirimkan dua kapal perusak Onami dan Takanami serta tiga helikopter.

Meskipun sudah mendapat ijin clerance dari pemerintah Indonesia, kedua kapal ini masih tertahan di Pelabuhan Klang Malaysia, karena situasi sudah operasi pencarian AirAsia QZ8501 sudah berubah.

"Awalnya prioritas utama Indonesia adalah untuk mencari hilangnya pesawat. Tetapi, karena mereka sudah menemukan lokasi hilangnya pesawat, jadi situasi ini sudah berubah dan kami mengubahnya untuk memutuskan mengirim bantuan baru pada hari ini," ujar Shindo.

"Jadi saat ini kedua kapal masih menunggu kepastian dari hasil briefing tim koordinasi dengan Basarnas," ujar Shindo melanjutkan.

Setidaknya sekitar 400 personil gabungan berada di dalam kedua kapal ini. Saat ini, kedua kapal sedang melakukan persiapan seperti pengisian bahan bakar dan pengumpulan bahan makanan, sambil menunggu hasil briefing.

Kapal Onami dan Takanami biasanya berlabuh di perairan Jepang dan seringkali terlibat dalam operasi penyelamatan bencana gempa, seperti di Fukushima, dan tsunami Jepang.

Diketahui, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 bertolak dari Surabaya menuju
Singapura pada Ahad pagi (28/12). Sebanyak 155 penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16
anak-anak, dan satu orang bayi, terbang bersama pilot Kapten Irianto, Co-Pilot Remi Emanuel Plesel asal Perancis, empat awak kabin, serta seorang teknisi.

Dari jumlah itu, sebanyak 149 penumpang merupakan warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan, dan tiga lainnya berasal dari Inggris, Malaysia, dan Singapura.

Pada pukul 06.17 WIB, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara lalu lintas udara. Pencarian
segera dilakukan. Sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan Amerika Serikat telah membantu proses pencarian pesawat.

Sementara Inggris akan mengirimkan seorang penyidik dari Air Accident Investigation Branch, atau AAIB, untuk membantu mencari kotak hitam, atau blackbox pesawat AirAsia tersebut.

Tiongkok dan Korea Selatan juga akan membantu operasi pencarian pesawat dan evakuasi korban.

Hingga Rabu (31/12), tujuh jenazah telah dievakuasi dari perairan sekitar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER