BENCANA BANJIR

Puluhan Orang Tewas pada Banjir di Tiga Negara Asia

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 01:16 WIB
Suara korban masih terdengar dari dalam mobil van yang terkubur longsor di Filipina, upaya penyelamatan masih terus dilakukan.
Suara korban masih terdengar dari dalam mobil van yang terkubur longsor di Filipina, upaya penyelamatan masih terus dilakukan. (Reuters/Erwin Frame)
Kelantan, CNN Indonesia -- Puluhan orang tewas dalam banjir di Malaysia, Thailand dan Filipina pada Selasa (30/12), ratusan ribu orang terpaksa diungsikan.

Di Malaysia, 21 orang meninggal dunia akibat banjir bandang. Walau air mulai surut, namun dalam dua hari ke depan diperkirakan curah hujan akan kembali tinggi, terutama di negara-negara bagian timurlaut yang dilanda banjir seperti Kelantan, Terengganu dan Pahang.

Wilayah tersebut memang rutin dilanda banjir selama musim penghujan antara bulan November dan Maret, namun badai tahun ini lebih kuat dibanding biasanya. Sebanyak 219 ribu orang diungsikan dari rumah mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli mengatakan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan dan gelombang air laut yang tinggi, namun pemerintah Malaysia mengatakan akibat penggundulan hutan.

"Selama 42 tahun saya tinggal di Kelantan, saya tidak pernah menyaksikan badai dan kerusakan sebesar ini," kata seorang warga Ee Su Chuong, 42, di Kota Baru, Kelantan.

Di negara tetangga Malaysia, Thailand, 15 orang tewas dalam banjir di lima provinsi selatan yaitu Narathiwat, Yala, Pattani, Phatthalung dan Songkhla. Banjir masih terus terjadi hingga kini saat hampir 10 ribu orang dievakuasi.

Sementara itu di Filipina, 31 orang tewas akibat banjir dan lonsor, tujuh warga lainnya masih belum ditemukan saat badai tropis Jangmi menghantam wilayah selatan Pulau Mindanao.

Banjir menghancurkan jembatan dan jalan tol, ribuan warga terpaksa harus dievakuasi.

Menurut biro cuaca pemerintah Filipina, pada Selasa sore, mata topan Jangmi mencapai kecepatan 140 kilometer dan mengarah ke wilayah barat Pulau Palawan.

Menurut Walikota Catbalogan, Stephanie Uy-tan, 12 korban tewas akibat longsor mengubur dua mobil van dan enam rumah di lereng gunung. Uy-tan mengatakan suara korban terdengar dari dalam salah satu van dan upaya penyelamatan masih dilakukan.

Pejabat departemen pertahanan sipil Filipina, Olive Luces, dikutip dari New York Times, mengatakan 11 orang dari satu keluarga saat rumah mereka tersapu banjir bandang di provinsi Cebu.

Sementara itu di Malaysia Perdana Menteri Najib Razak mengumumkan pemberian dana bantuan tambahan sebesar 500 juta ringgit untuk membantu korban banjir setelah blusukan ke Kelantan.

Najib sebelumnya dikritik karena pemerintahnya lambat dalam menangani bencana. Pemilik kendaraan mengeluh sulit mendapatkan bahan bakar sementara pekerja medis kesulitan mendapatkan air bersih dan kondisi sanitasi yang buruk.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER