Tepi Barat, CNN Indonesia --
Israel dibuat meradang karena sebuah postingan di Facebook yang diduga dibuat oleh Partai Fatah di Palestina. Gambar tersebut menunjukkan tumpukan tulang belulang dan tengkorak dengan ukiran Bintang Daud.
Gambar tersebut diposting ulang oleh beberapa pejabat Israel, salah satunya adalah Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di akun Twitternya.
Dalam gambar tersebut, tulang belulang dan tengkorak menggunung dengan senapan dan bendera Fatah berada di puncaknya. Bintang Daud yang merupakan simbol Yahudi terukir di tengkorak-tengkorak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada gambar olahan digital itu juga terdapat tulisan "Berjalan-jalan di tengkorakmu"
Gambar itu diposting di internet sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-50 Partai Fatah. Partai ini didirikan pada 1 Januari 1965, ditandai dengan melakukan serangan ke Israel.
Gendelman mengatakan bahwa ini adalah bukti bahwa partai pimpinan Presiden Mahmoud Abbas itu bukan kelompok moderat.
"Partai Abbas yang 'moderat' merayakan ulang tahun serangan pertama mereka ke Israel dengan tumpukan tengkorak warga Israel. Sangat keji," tulis Gendelman dalam akun Twitternya.
Saat dihubungi CNN Jumat kemarin, anggota Komite Pusat Fatah, Mahmoud al-Aloul, membantah partai itu yang telah memposting gambar tersebut di internet.
"Fatah tidak membuat gambar itu. Orang yang memposting gambar tersebut di laman media sosial Fatah telah diminta untuk menghapuskan. Gambar dan teks itu tidak mencerminkan opini Fatah," kata al-Aloul.
Gambar menjadi salah satu cara kelompok di Palestina melakukan propaganda atau perlawanan terhadap Israel. Sebelumnya Fatah juga memposting gambar di Facebook pada peristiwa penculikan dan pembunuhan tiga pemuda Yahudi tahun lalu, memicu kemarahan publik Israel.
"Ketiga pemuda Yahudi digambarkan sebagai tikus Yahudi yang memakai topi yarmulke, tertangkap di kail pancing," tulis kolumnis Frida Ghitis dalam tulisannya di CNN.
Pembunuhan tiga pemuda itu memicu serangan yang berlangsung selama 50 hari ke Gaza, menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina, lebih dari 300 di antaranya adalah anak-anak yang tidak berdosa.