INSIDEN AIRASIA

Fakta dan Tanda Tanya pada Insiden QZ8501

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Jan 2015 13:54 WIB
Beberapa pertanyaan yang masih menjadi misteri saat ini baru akan terungkap jika kotak hitam dan puing pesawat ditemukan di laut.
Beberapa pertanyaan yang masih menjadi misteri saat ini baru akan terungkap jika kotak hitam dan puing pesawat ditemukan di laut. (Reuters/Lianhe Zaobao/Singapore Press Holdings)
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ8501 dan para korban masih terus dilakukan. Terbaru, tim SAR berhasil menemukan dua objek yang cukup besar, diduga pecahan pesawat tersebut.

Satu objek yang berhasil dideteksi dalam tiga dimensi berukuran 9,2 x 4,6 x 0,4 meter. Sementara objek lainnya yang dideteksi dalam dua dimensi berukuran 7,2 x 0,5 meter.

Sementara itu anggota keluarga 132 penumpang yang masih hilang menunggu dengan harap-harap cemas di Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain evakuasi korban, prioritas utama saat ini adalah menemukan kotak hitam pesawat Airbus A320-200 tersebut. Sebanyak 59 tim penyelam diturunkan di tengah ganasnya ombak Laut Jawa.

Titik konsentrasi pencarian saat ini adalah 1.575 mil laut persegi, yang diyakini radius jatuhnya pesawat AirAsia QZ850.

Berikut adalah hal-hal yang telah terang dan yang masih menjadi pertanyaan pada insiden penerbangan yang terjadi di akhir tahun 2014 tersebut:

Penerbangan

Fakta: QZ8501 terbang lebih cepat dari jadwal pada Minggu, 28 Desember 2014, berangkat dari Surabaya menuju Singapura. Selang 35 menit setelah tinggal landas, pilot meminta izin pada menara pengawas untuk belok kanan dan menaikkan ketinggian untuk menghindari cuaca buruk. Beberapa menit kemudian, pesawat hilang dari radar.

Tanda tanya: Apa yang terjadi di kokpit setelah pesawat hilang kontak. Tidak ada tanda bahaya satupun yang dikeluarkan.

Sebagian ahli menduga pesawat mengalami kemacetan aerodinamis karena kurangnya kecepatan atau terbang dengan sudut terlalu tajam saat menaikkan ketinggian. Teori lainnya adalah mesin pesawat rusak akibat cuaca buruk.

Pertanyaan-pertanyaan ini baru bisa terjawab sampai bangkai pesawat ditemukan dan rekaman kotak hitam diteliti.

Penyelidikan

Fakta: Kotak hitam adalah kuncinya. Sebenarnya kotak hitam berwarna oranye dan terletak di ekor pesawat. Lab di Jakarta yang akan menelitinya jika sudah ditemukan. Benda ini harus cepat ditemukan, pasalnya baterai "pingers" atau pengirim sinyal di kotak hitam hanya akan bertahan 24 hari lagi.

Tanda tanya: Apa yang menjatuhkan pesawat. Penyelidik akan sangat bergantung pada rekaman kotak hitam dan puing-puing untuk mengetahuinya.

"Lebih banyak serpihan yang diletakkan dalam teka-teki ini, lebih banyak gambaran yang tercipta," kata ahli keamanan penerbangan Michael Barr. Namun kondisi laut dan cuaca masih menyulitkan tim pencari.

Pesawat dan pilot

Fakta:Pesawat Airbus berusia 6 tahun yang dioperasikan oleh AirAsia Indonesia telah terbang 23 ribu jam dalam sekitar 13.600 penerbangan. Jadwal perawatan terakhir pesawat itu adalah 16 November 2014.

Penerbang QZ8501 adalah pilot veteran, Iriyanto, 53m yang memiliki 20,357 jan terbabgm 6.100 di antaranya dengan AirAsia menggunakan pesawat A320. Co-pilot adalah Remi Emmanuel Plesel, 46, yang mempunya 2.275 jam terbang, pengalaman yang cukup mumpuni untuk menempati posisi kedua di kokpit.

Tanda tanya: Apakah kecelakaan itu disebabkan oleh masalah teknis atau human error. Catatan penerbangan global mendata ada 54 insiden yang melibatkan A320.

Beberapa insiden A320 melibatkan kerusakan pada fan-cowl detachments dan roda pendaratan, serangan burung atau kesalahan pilot.

Sumber: CNN
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER