New Delhi, CNN Indonesia -- Sebuah kota di wilayah tengah India telah memilih wali kota transgender pertama di negara tersebut setelah sembilan bulan lalu pengadilan memutuskan bahwa transgender dapat dianggap sebagai jenis kelamin ketiga yang sah.
Madhu Kinnar, 35 tahun, memenangkan pemilihan wali kota di Raigarh di negara bagian kaya mineral Chhattisgarh pada Minggu (4/1).
Ia berhasil mengalahkan lawannya dari Partai Bharatiya Janata dengan memperoleh 4.500 suara, Press Trust of India melaporkan dalam cerita yang dipublikasi di situs berita Firstpost.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gambar-gambar di televisi memperlihatkan Kinnar yang berpakaian sari (pakaian khas India untuk perempuan) dengan bindi merah di dahinya, menyalami para pendukungnya yang mengalungkan karangan bunga di lehernya.
Kinnar yang diketahui berasal dari Dalit, atau suku rendah masyarakat India dan biasa bekerja sebagai penari dan penyanyi di dalam kereta untuk mendapat uang, mengatakan ia begitu terkejut dengan pemilihan ini.
"Orang-orang menunjukkan kepercayaannya kepada saya. Saya mempertimbangkan kemenangan ini sebagai sebuah bentuk cinta dan restu mereka kepada saya. Saya akan melakukan upaya terbaik saya untuk mencapai mimpi-mimpi mereka," ujar Kinnar, dikutip Reuters.
"Ini merupakan dukungan publik yang memberanikan saya memasuki ajang pemilihan umum ini untuk pertama kali dan hanya karena dukungan mereka, saya muncul sebagai pemenang," ujar Kinnar menambahkan.
Para pegiat HAM mengatakan ada ratusan ribu transgender di India, namun karena mereka tidak secara resmi dianggap, mereka menghadapi pengucilan, diskriminasi, pelecehan dan prostitusi paksa.
Pada April lalu, Mahkamah Agung India secara resmi telah memutuskan transgender sebagai jenis kelamin ketiga yang sah dan meminta pemerintah untuk memastikan perlakuan yang sama bagi mereka.
Sementara penilaian penting ini disambut positif bagi para pegiat HAM, di sisi lain banyak yang mengatakan hal tersebut berbanding terbalik dengan pengembalian hak pengadilan terhadap larangan jenis kelamin
gay.
Larangan ini mengakibatkan meningkatnya penganiayaan terhadap kaum lesbi,
gay, biseksual dan transgender di India, sehingga memaksa mereka menyembunyikan identitas seksualnya.
(stu)