WABAH FLU DI AS

Wabah Flu Menyebar di 43 Negara Bagian AS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 05:26 WIB
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat melaporkan wabah flu telah menyebar luas di 43 negara bagian AS, dan menewaskan enam anak.
Dalam laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat terbaru, rawat inap akibat flu, telah mencapai 12,6 per 100 ribu rawat inap untuk segala usia. (Ilustrasi/Thinkstock/gpointstudio)
Chicago, CNN Indonesia -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, atau CDC melaporkan bahwa hingga Senin (5/1), wabah flu telah menyebar luas di 43 negara bagian AS, meningkat dari sebelumnya hanya menyebar di 36 negara bagian

Sebanyak enam anak tewas akibat flu yang menyebar selama pekan akhir bulan Desember. Total kematian akibat flu pada musim ini mencapai 21 jiwa.

Pekan lalu CDC melaporkan untuk pertama kalinya bahwa kematian akibat flu dan pneumonia mencapai tingkat epidemi, yaitu 6,8 persen dari semua kematian. Angka tersebut turun sedikit di bawah tingkat epidemi dalam laporan minggu ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minggu lalu adalah minggu pertama jumlah kematian akibat flu melebihi ambang epidemi. Namun sesungguhnya, wabah flu telah menyebar selama berminggu-minggu," kata Dr Michael Jhung petugas medis di Pusat Pengendalian Penyakit dan Divisi Pencegahan Influenza, seperti ditulis Reuters, Senin (5/1).

Data statistik ini hanya salah satu alat ukur yang digunakan CDC untuk mengukur tingkat keparahan wabah flu di Amerika Serikat yang semakin meluas setiap tahun.

Jhung mempertimbangkan beberapa faktor ketika menentukan apakah musim flu telah dimulai dan memasuk masa epidemi. Awalnya, dia mengukur persentase tes flu positif.

Ketika pengukuran menunjukkan lebih dari 10 persen dinyatakan positif terinfeksi flu selama 2 minggu pada pertengahan November ini, Jhung menyatakan masa epidemi telah dimulai.

Jhung juga memperhatikan proporsi pasien yang dirawat untuk penyakit terkait influenza. Ketika jumlahnya telah melebihi 2 persen dari total kunjungan berobat menunjukkan wabah flu mulai merebak.

Musim ini, pengamat flu berfokus pada penerimaan rumah sakit karena vaksin saat ini mungkin tidak cocok untuk virus flu musiman yang beredar di Amerika Serikat yang dikenal sebagai virus influenza A, atau H3N2.

Musim flu H3N2 cenderung memiliki tingkat rawat inap dan kematian terkait flu yang lebih tinggi, terutama di kalangan orang tua dan anak-anak yang berusia sangat muda, dibandingkan dengan musim flu didominasi oleh virus H1N1 atau virus flu B.

Dalam laporan CDC terbaru, rawat inap akibat flu, yang menjadi ukuran kunci keparahan wabah ini, telah mencapai 12,6 per 100 ribu rawat inap untuk segala usia.

Musim lalu, tingkat rawat inap akibat flu mencapai 5,8 per 100 ribu kasus, dan pada tahun 2012, musim flu yang didominasi oleh virus H2N3, mencapai 8,1 persen.

"Tingkat rawat inap akibat flu meningkat saat ini, seperti yang terjadi pada 2012 lalu," kata Jhung. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER