Brussels, CNN Indonesia -- Irlandia menjadi negara Uni Eropa pertama yang diizinkan untuk mengekspor daging sapi ke Amerika Serikat, setelah 17 tahun Washington melarang aktivitas impor daging sapi dari negara Uni Eropa karena merebaknya penyakit sapi gila.
Keputusan ini mengikuti pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas AS terhadap sistem produksi daging sapi Irlandia pada Juli lalu, setelah larangan impor Uni Eropa secara resmi diangkat pada bulan Maret lalu.
"Ini bukan hanya pasar baru, melainkan nilai pasar tertinggi di dunia saat ini. Saya akan sangat kecewa jika kami tidak menjual senilai 50 dan 100 juta Euro daging sapi ke AS tahun ini," kata Menteri Pertanian Irlandia Simon Coveney dalam sebuah wawancara dengan RTE, seperti ditulis Reuters, Senin (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amerika Serikat, konsumen terbesar daging sapi dunia, melarang impor daging dari Uni Eropa pada tahun 1998 setelah mewabahnya penyakit sapi gila, epidemi yang menyebar dari Inggris ke daratan Eropa.
Pemerintah Irlandia menyatakan keputusan terbaru AS memberikan jalan bagi pemerintah Irlandia untuk menyetujui produsen daging sapi untuk mengekspor daging ke Amerika Serikat.
Namun, hingga saat ini, pemerintah AS belum memberikan tanggal pasti kapan ekspor daging sapi ke AS dapat diaktifkan kembali. Pemerintah AS berjanji akan meningkatkan kerja sama dengan para produsen sapi Irlandia sehingga perdagangan dapat dimulai sesegera mungkin.
Sebuah laporan Departemen Bagian Audit Sistem Pemotongan Daging Sapi Irlandia di bawah pemerintah AS yang diperoleh Reuters menyimpulkan bahwa Irlandia telah "secara konsisten dan efektif menerapkan sistem pemotongan daging sapi yang memenuhi standar yang setara dengan sistem yang diterapkan di Amerika Serikat".
Sementara, Komisi Eksekutif Uni Eropa mendesak Amerika Serikat untuk bertindak cepat untuk mengizinkan juga impor daging sapi dari 28 negara Uni Eropa lainnya.
"Pengumuman ini mengirimkan sinyal penting dan positif terhadap negara-negara anggota Uni Eropa lainnya yang telah meminta AS untuk membangun kembali akses ke pasar daging sapi AS," bunyi pernyataan Uni Eropa.
(ama)