ANTI-MUSLIM EROPA

Tabloid dan Tokoh Jerman Tentang Gerakan Anti-Muslim

Reuters/Ranny Utami | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 17:37 WIB
Tabloid terkemuka di Jerman mempublikasikan seruan menentang protes anti-Muslim yang juga didukung oleh berbagai kalangan terkemuka Jerman.
Protes anti-Muslim di Jerman menjadi sebuah aksi mingguan dan jumlah demonstran yang ikut semakin bertambah sehingga membuat Kanselir Jerman meminta warga Jerman lain untuk menjauhi aksi mereka. (Reuters/Wolfgang Rattay)
Dresden, CNN Indonesia -- Tabloid terlaris di Jerman, Bild, bersama dengan 50 tokoh terkemuka Jerman pada Selasa (6/1) menyerukan pendapat mereka terkait xenofobia, sehari setelah ribuan pengunjuk rasa di beberapa kota di Jerman memprotes imigrasi Muslim yang meningkat tajam di negara tersebut.

Demonstrasi pada Senin (5/1) yang diorganisir oleh gerakan yang menyebut diri mereka PEGIDA atau Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, telah menjadi aksi protes mingguan di timur kota Dresden.

Sekitar 18 ribu orang, jumlah terbanyak sejauh ini, turun ke jalan-jalan di Dresden. Aksi protes serupa juga berlangsung di Berlin dan kota di sebelah barat, Cologne, namun pesertanya tidak sebanyak di Dresden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bild mempublikasikan sebuah seruan 'Tidak pada PEGIDA' pada Selasa yang menghiasi halaman depan tabloid tersebut, ditambah dengan dua halaman utama yang berisi komentar dari 50 politisi serta artis.

"(Mereka) mengatakan 'tidak' pada xenofobia dan 'ya' untuk perbedaan dan toleransi," ujar editor Bild, Bela Anda, dalam sebuah pernyataan.

"Kami seharusnya tidak menyerahkan jalan-jalan kami untuk dipenuhi oleh teriakan protes," ujar Anda melanjutkan.

Kampanye Bild ini menarik perhatian para mantan politisi, selebriti dan pengusaha.

"Seruan melawan PEGIDA ini untuk menghapus prasangka buruk, xenofobia dan intoleransi," tulis mantan Kanselor Sosial Demokrat, Helmut Schmidt.

"Pandangan masa lalu kami dan pendirian ekonomi memberitahukan kepada kami bahwa Jerman tidak boleh memandang rendah para pengungsi dan pencari suaka," ujar Schmidt menambahkan.

Kelompok PEGIDA gelar aksi anti-Islam di Jerman. (Reuters/Fabrizio Bensch)
Selain Schmidt, beberapa tokoh terkemuka lain juga menuliskan komentarnya, di antaranya Menteri Keuangan WolfGang Schaeuble, bintang rock Udo Lindenberg, bintang pop berusia 76 tahun Heino dan mantan kapten sepak bola Jerman Oliver Bierhoff.

Di Dresden, demonstran PEGIDA melambaikan bendera nasional Jerman dan mengacungkan poster-poster yang bertuliskan protes mereka, seperti 'lawan fanatisme agama dan setiap bentuk radikalisme'.

Satu poster di Cologne menyerukan 'lebih baik kentang daripada doner kebab (makanan khas asal Turki)'.

Poster ini menjadi contoh aksi protes mereka menentang etnis Turki yang kini berjumlah sekitar tiga juta dan menjadi imigran terbesar di Jerman.

Jerman memiliki aturan paling longgar terhadap para pencari suaka dibandingkan dengan negara-negara lain karena sejarah Nazi-nya.

Jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman, mayoritas berasal dari Timur Tengah, kini melonjak menjadi sekitar 200 ribu. Jumlah ini empat kali lebih banyak dibandingkan pada 2012.

Kanselir Jerman Angela Merkel telah mendesak Jerman untuk menjauhkan diri dari demonstran anti-Muslim. Ia mengatakan hati para demonstran ini penuh dengan kebencian dan berpendapat bahwa permusuhan terhadap orang asing tidak diperbolehkan di Jerman.

Di Cologne, rumah bagi populasi Muslim cukup besar di Jerman, ada setidaknya 10 kali aksi protes menentang demonstran PEGIDA.

Sementara itu di Berlin, kota yang memiliki populasi multi-etnis, sekitar lima ribu demonstran mengalahkan 400 demonstran anti-Muslim, menurut kepolisian lokal.

Katedral Cologne dan Benteng Brandenburg Berlin mematikan lampu mereka untuk memprotes aksi unjuk rasa anti-Muslim.

PEGIDA telah meresahkan stabilitas politik Jerman dan pada awalnya tampak akan membantu Alternatif Partai Eurosceptic untuk Jerman (AFD).

Namun, AFD sendiri sudah mengalami perebutan kekuasaan internal dan sekarang terbagi lagi terkait bagaimana respon mereka dalam menangani gerakan yang diinisiasi oleh PEGIDA. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER