BOM BUNUH DIRI

Wanita Pengebom Bunuh Diri Ledakkan Kantor Polisi Turki

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 03:47 WIB
Seorang wanita melakukan bom bunuh diri dengan meledakkan dirinya di sebuah kantor polisi di distrik bersejarah Sultanahmet, Istanbul, Turki.
Polisi terpaksa menutup jalan yang menuju lokasi bom di kantor polisi hingga mencapai alun-alun museum Aya Sofya, masjid biru, dan Basilica Cistern, sejumlah situs bersejarah yang mengundang jutaan pengunjung ke Istanbul, Turki, setiap tahun. (Osman Orsal)
Istanbul, CNN Indonesia -- Seorang wanita melakukan bom bunuh diri dengan meledakkan dirinya di sebuah kantor polisi di distrik bersejarah Sultanahmet, Istanbul, Turki pada Selasa (6/1). Insiden ini menewaskan seorang petugas polisi dan melukai sejumlah lainnya.

Gubernur Istanbul, Vasip Sahin, menyatakan wanita tersebut memasuki kantor polisi sembari berbicara dalam bahasa Inggris bahwa dia telah kehilangan dompetnya. Tak beberapa lama kemudian, dia meledakkan dirinya.

Hingga saat ini, kebangsaan dan identitas wanita tersebut belum diketahui.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi terpaksa menutup jalan yang menuju lokasi bom hingga mencapai alun-alun museum Aya Sofya, masjid biru, dan Basilica Cistern, sejumlah situs bersejarah yang mengundang jutaan pengunjung ke Istanbul setiap tahun.

"Kami terguncang oleh ledakan yang sangat keras. Ada pelanggan dan semua orang jatuh ke lantai," kata Kaan Koc, yang bekerja tepat di seberang kantor polisi kepada penyiar CNN Turk.

"Seorang polisi keluar dari kantor polisi dan menembak ke udara sembari berteriak, 'bubar, ada pengembom bunuh diri dalam (kantor polisi)'. Lalu kami mendengar suara tembakan senjata, tapi kami tidak yakin siapa yang menembak," kata Koc melanjutkan.

Ledakan bom mengakibatkan jendela kantor hancur berantakan, membuat gedung kantor polisi wisata yang berwarna kuning itu dipenuhi oleh pecahan kaca.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan salah seorang petugas polisi tewas. Tidak segera jelas apakah pembom memiliki hubungan dengan kelompok tertentu .

Sebelumnya, kelompok DHKP-C (Partai-Front Revolusioner Pembebasan Rakyat) telah meluncurkan serangan pada Kamis (1/1) lalu, ketika seorang pria membawa senjata otomatis ditahan di dekat Istana Dolmabahce.

Kelompok ini juga menjadi dalang penyerangan bom bunuh diri di Kedutaan Besar AS, dan sejumlah serangan terhadap kantor polisi di pinggiran kota Istanbul pada tahun lalu.

Serangan pada Kamis (1/1) lalu merupakan serangan balasan akibat remaja 15 tahun tewas pada Maret lalu setelah sembilan bulan dalam keadaan koma akibat luka di kepala saat terjadi protes anti-pemerintah. Kelompok DHKP-C menyalahkan Presiden Tayyip Erdogan atas kematian tersebut.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini, namun dalam kurun waktu seminggu belakangan, kelompok sayap kiri DHKP-C meluncurkan serangkaian serangan granat terhadap polisi di dekat kantor perdana menteri Turki di Istanbul.

Namun, Turki juga tengah menghadapi ancaman dari kelompok militan yang bergerak menyeberangi perbatasan Suriah dan Irak menuju Turki, meskipun telah terjadi kesepakatan gencatan senjata dengan pemberontak Kurdi. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER