Tampa, CNN Indonesia -- Petugas Coast Guard AS mengintensifkan patroli di lepas pantai Florida sebagai respon menghadapi lonjakan pendatang Kuba yang mencoba untuk melarikan diri dari Kuba.
Kebanyakan dari mereka menggunakan kapal darurat dan tampaknya didorong oleh rumor bahwa kebijakan imigrasi AS bisa segera berubah, menurut pihak berwenang.
Cuaca dingin pada Selasa (6/1) memperlambat aktivitas pelarian itu, setidaknya untuk sementara, kata juru bicara penjaga pantai Petty Mark Barney, tapi namun jika cuaca membaik maka mereka situasi akan berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lima hari pertama tahun 2015, 96 migran Kuba dicegat di laut ketika mereka mencoba untuk menyeberangi selat Florida sepanjang 145 yang memisahkan Kuba dari Amerika Serikat, Coast Guard mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pada Desember lalu, terdapat 481 imigran Kuba yang entah berbalik di laut atau mendarat di Amerika Serikat, meningkat 117 persen dari bulan yang sama di tahun sebelumnya, masih menurut Coast Guard.
Tingginya gelombang imigran ini tampaknya berasal dari rumor bahwa restorasi Presiden Barack Obama terkait hubungan dengan Kuba yang akan segera mengubah banyak hal.
Kebijakan ini memungkinkan imigran Kuba yang sudah berada di tanah AS untuk tetap berada di bawah pengecualian imigrasi khusus, sementara mereka yang dicegat di laut akan dikembalikan.
Meski begitu, sebenarnya tidak ada perubahan kebijakan imigrasi yang disinggung ketika Havana dan Washington mengumumkan pada 17 Desember bahwa mereka berencana untuk memperbarui hubungan diplomatik dan berpotensi mengakhiri permusuhan selama lima dekade.
"Pengumuman baru soal mengenai Kuba tidak mempengaruhi kebijakan imigrasi atau UU Penyesuaian tentang Kuba, yang hanya bisa diubah Kongres," kata Penjaga Pantai dalam pernyataannya, pada Senin (5/1).
Dalam sepekan terakhir, seorang imigran Kuba meninggal setelah kapal darurat yang ditumpangnya dengan empat orang lain terbalik di laut Kepulauan Cayman.
Selain lewat lepas pantai Florida, jumlah imigran Kuba yang melarikan diri ke Amerika Tengah melalui laut meningkat. Dari sana, mereka kemudian mencoba untuk mencapai Amerika Serikat lewat darat.