PENARIKAN PASUKAN AS

AS Tetap Akan Tarik Pasukan di Afghanistan

Reuters/Ranny Utami | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 11:48 WIB
AS memutuskan tetap pada rencananya mengenai penarikan sejumlah tentara pasukan AS di Afghanistan, menyusul misi tempur di Afghanistan yang sudah berakhir.
Presiden AS Barack Obama memutuskan untuk tetap sesuai rencana mengenai penarikan pasukan AS di Afghanistan yang akan dimulai pada tahun ini dan menjadikan posisi kedutaan AS di Kabul menjadi 'normal' kembali. (Reuters/Kevin Lamarque)
Washington, CNN Indonesia -- Amerika Serikat pada Senin (5/1) memutuskan untuk tetap pada rencananya mengenai pengurangan separuh jumlah pasukannya di Afghanistan pada tahun ini dan mengurangi kembali pada 2016, menanggapi saran Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kepada Presiden Barack Obama untuk meninjau kembali batas waktu tersebut.

Pernyataan Ghani ini menambah perdebatan panjang mengenai apakah Gedung Putih akan tetap pada rencana yang sudah diamandemen dua kali ini, yaitu dengan mengurangi jumlah pasukan AS menjadi sekitar lima ribu pada akhir tahun ini dan mengembalikan posisi kedutaan AS di Kabul menjadi 'normal' kembali pada 2016.

Ghani disinyalir juga memberikan perlindungan politik terhadap Obama terkait apa perlu presiden memutuskan dirinya untuk mengingkari janji penarikan pasukan demi melanggengkan keuntungan yang telah dihasilkan selama 13 tahun perang dan menghindari runtuhnya pasukan lokal seperti di Irak tahun lalu.

"Dugaan saya, ia mungkin akan mengevaluasi kembali keputusan ini pada waktunya," ujar James Dobbun, perwakilan khusus Obama untuk Afghanistan dan Pakistan sampai Juli, dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor-faktor yang berperan untuk mengevaluasi keputusan ini kembali di antaranya adalah jalannya perang itu sendiri, upaya rekonsiliasi antara pemerintah dan Taliban, opini publik AS dan debat presiden AS 2016.

Keraguan Amerika tentang perang Afghanistan tampak berimbang dalam menghadapi munculnya pejuang ISIS yang menduduki sejumlah wilayah di Irak dan Suriah, menyusul penarikan pasukan AS dari Irak pada 2011.

Menurut survei Washington Post-ABC yang dipublikasikan pada Senin, dukungan perang di Afghanistan meningkat sejak 2013.

Meskipun 56 persen mayoritas mengatakan perang belum layak untuk diperjuangkan, namun 38 persen mengatakan perang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Presentase untuk pilihan ini meningkat 10 persen dari catatan sebelumnya pada Juli 2013.

Dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu (4/1), Ghani tampak membuat kehadiran AS di Afghanistan menjadi lebih bersahaja.

"Tenggat waktu bertumpu pada pemikiran. Namun tenggat waktu tidak harus menjadi dogma," ujar Ghani kepada program CBS '60 Minutes'.

"Jika kedua belah pihak atau dalam kasus ini, banyak pihak telah melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan dan kemajuan yang sangat nyata, mereka harus bersedia untuk memeriksa kembali tenggat waktu," ujar Ghani menambahkan.

Ditanya tentang pernyataan Ghani, juru bicara Pentagon, Kolonel Angkatan Darat Steve Warren mengatakan, "Rencana penarikan tetap berlaku dan tidak ada perubahan pada waktu penarikan."

Ketakutan nyata

Ketika mengumumkan penarikan pasukan AS di Afghanistan pada 27 Mei lalu, Obama tidak memperlihatkan sinyal fleksibilitas terkait keputusan ini.

Ia mengatakan AS akan memiliki sekitar 9.800 tentara di sana mulai pada 2015, kemudian kira-kira setengah dari jumlah tersebut pada akhir tahun dan mengembalikan posisi kedutaan AS menjadi 'normal' pada 2016.

Sementara penekanan terkait misi tempur AS di Afghanistan akan berakhir pada 2014, Obama membuat dua pengecualian yaitu menargetkan sisa-sisa al Qaidah dan melatih pasukan keamanan Afghanistan.

Namun, ia telah mengubah sikap 27 Mei tersebut dalam dua hal sejak pidato tahun lalu.

Pada akhir 2014, Obama memutuskan untuk mempertahankan sekitar 10.800 personil militer di Afghanistan untuk sementara, seribu lebih banyak dari yang direncanakan, dengan alasan kekurangan pasukan dari negara-negara lain.

Ia juga secara diam-diam mengesahkan pengecualian yang memperbolehkan pasukan AS untuk bertindak menyelamatkan pasukan Afghanistan dari pertempuran dengan ekstremis Taliban.

Ghani diperkirakan akan mengunjungi Washington dalam beberapa bulan ke depan untuk memberikan Obama kesempatan agar mempertahankan kehadiran AS, mungkin secara pribadi dengan Obama atau juga dihadapan umum publik AS.

Ia juga disebut mungkin memiliki orang dalam militer AS.

"Ada beberapa jenderal yang telah menghabiskan masa-masa terpentingnya dalam karir mereka bertempur dalam perang ini dan perang di Irak. Mereka tidak ingin melihat segala keuntungan yang telah mereka dapat menjadi hilang," ujar Jonah Blank, mantan staf anggota Senat Hubungan Luar Negeri dan sekarang bekerja di lembaga think tank Rand Corporation.

"Di atas korps perwira ada kekhawatiran nyata tentang apa yang terjadi jika penarikan ini terlalu cepat," ujar Blank. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER