PENEMBAKAN PERANCIS

Polisi Buru Pelaku Penembakan Kantor Media Perancis

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 08:01 WIB
Tiga orang, dua diantaranya bersaudara, diburu oleh polisi Perancis karena diduga menjadi pelaku penembakan di kantor Charlie Hebdo.
Polisi mendapat kartu identitas terduga pelaku di mobil yang digunakan usai penembakan. (Reuters/Jacky Naegelen)
Paris, CNN Indonesia -- Polisi memburu tiga warga negara Perancis, termasuk dua bersaudara yang berdomisili wilayah Paris, yang diduga terlibat dalam penembakan majalah satir Charlie Hebdo dan mengakibatkan 12 orang tewas pada Rabu (7/1).

Dikutip dari Reuters, para penyerang dengan penutup kepala menyerbu kantor Charlie Hebdo di Paris, mingguan terkenal yang sering mengkritik Islam dan agama-agama lain, dalam serangan paling mematikan di Perancis dalam beberapa dekade.

Polisi Prancis melancarkan perburuan besar bagi penyerang yang melarikan diri dengan mobil setelah menembak mati beberapa kartunis Perancis, termasuk dua petugas polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 800 tentara dikerahkan untuk menopang keamanan di ibukota.

Polisi mengeluarkan dokumen untuk pasukan di seluruh wilayah mengatakan ketiga orang itu sedang dicari karena pembunuhan sehubungan dengan serangan di Charlie Hebdo.

Dokumen itu, ditinjau oleh koresponden Reuters, menyebut mereka sebagai Said Kouachi, kelahiran 1980, Cherif Kouachi, kelahiran 1982 dan Hamyd Mourad, lahir pada 1996.

Sumber polisi mengatakan salah satu dari mereka telah diidentifikasi dengan kartu identitas yang ditinggalkan di mobil yang digunakan untuk lari.

Kouachi bersaudara tinggal di Paris sementara Mourad berasal dari kota Reims, daerah di timur laut Perancis, sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters.

Polisi anti-terorisme sedang mempersiapkan operasi di Reims, sumber polisi mengatakan, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Sumber polisi mengatakan salah satu Kouachi bersaudara sebelumnya pernah diadili atas tuduhan terorisme.

Cherif Kouachi didakwa dengan asosiasi kriminal yang terkait dengan perusahaan teroris pada 2005 setelah ia ditangkap sebelum berangkat ke Irak untuk bergabung militan Islam.

Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara pada 2008, menurut media Perancis.

Selama serangan itu, salah satu penyerang tertangkap video di luar gedung berteriak "Allahu Akbar!” saat tembakan terdengar. Seorang lainnya berjalan ke seorang polisi yang berbaring terluka di jalan dan menembaknya dengan senapan serbu. Setelahnya, dua orang itu terlihat dengan tenang naik ke sebuah mobil hitam dan pergi.

Seorang pejabat polisi mengatakan ada kekhawatiran terhadap serangan lebih lanjut dan menggambarkan adegan di kantor Charlie Hebdo sebagai pembantaian. Selain 12 yang telah meninggal, empat orang lain, menurut pejabat itu, berada dalam kondisi kritis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER