PENEMBAKAN PARIS

Pelaku Penembakan Kartunis Berkali-kali ke Yaman

Ike Agestu/CNN | CNN Indonesia
Minggu, 11 Jan 2015 12:20 WIB
Sel teroris di Perancis diaktifkan, penegak hukum diperintahkan membawa senjata sepanjang waktu.
Kouachi disebut pergi ke Yaman berkali-kali dengan visa resmi dari Perancis. (Paris Prefecture de Police/via Reuters)
Paris, CNN Indonesia -- Para penegak hukum di Perancis diperintahkan untuk menghapus keberadaan mereka di sosial media dan membawa senjata sepanjang waktu karena sel teroris di Perancis telah diaktifkan dalam 24 jam terakhir.

Amedy Coulibaly, tersangka yang tewas terbunuh Jumat (9/1) saat penyanderaan di supermarket, telah membuat beberapa panggilan telepon tentang menargetkan petugas polisi di Perancis, menurut cumber kepolisian kepada CNN.

Setelah informasi dari badan intelijen AS bahwa Said Kouachi mungkin telah melakukan perjalanan ke Yaman pada Juli, Perancis menempatkan dia di bawah pengawasan pada November 2011 namun pengawasan dihentikan pada Juni 2014 karena layanan keamanan Perancis menganggap dia tidak lagi berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengawasan terhadap saudaranya Cherif, dihentikan pada akhir 2013 ketika pemantauan terhadap telepon menyatakan bahwa ia telah terlepas dari kekerasan ekstremisme dan hanya berfokus pada pemalsuan pakaian dan sepatu.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Said Kouachi tahun 2011 telah berada di Yaan selama tiga bulanatau lebih, dan diyakini berlatih dengan al-Qaeda selama periode tersebut.

Para pejabat intelijen Perancis percaya ada kemungkinan kuat Cherif Kouachi juga melakukan perjalanan singkat ke Yaman pada 2011, secara terpisah dari kakaknya.

Seorang wartawan dan peneliti Yaman, Mohammed al-Kibsi, mengatakan kepada CNN bahwa ia telah bertemu dan berbicara dengan Said Kouachi di Yaman pada 2011 dan 2012.

Namun al-Kibsi, yang mengatakan pernah bertemu dengan tersangka sebanyak dua kali, mengatakan Said berada lama di Yaman pada 2011. Ia pertama ke sana pada 2009 dan menetap hingga pertengahan 2010, lalu kemudian kembali lagi akhir 2010.

Kouachi masuk ke Yaman pada beberapa kali dengan visa resmi, kaya seorang pejabat senior keamanan Yaman kepada CNN.

Kouachi belajar bahasa Arab dan mengatakan pernah tinggal dalam satu apartemen dengan pengebom Farouk AbdulMutallab di Sanaa, Yaman, selama dua minggu.

Apartemen itu dekal dengan Sekolah Al-Tabari, dan Kouachi serta AbdulMutallab beberapa kali pergi kesana bersama, menurut al-Kibsi kepada CNN lewat telepon pada Sabtu (10/1).

AbdulMutallab sendiri ditangkap pada 2009 karena percobaan bom.

Belum ada konfirmasi resmi tentang apakah Kouachi dan AbdulMutallab memang berkaitan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER